Itulah rasa murid dan guru. Hubungan murid dan guru akan terus tersambung. Karena hubungan guru dan murid adalah seperti hubungan orang tua dengan anaknya. Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru (diikuti dan diteladani).Â
Seorang guru senantiasa berharap murid-muridnya kelak beroleh kemulyaan. Dia akan membekali murid-muridnya etika dan sopan santun. Dengan begitu seorang murid senantiasa akan mengingat dan sebisa mungkin melaksakan pesan-pesan gurunya.Â
(Seperti yang berlaku di perguruan silat, pendekar yang telah lulus dari perguruan, Â akan dianggap sebagai murid yang berkhianat ketika dia melanggar pesan dan perintah gurunya).
Sementara hubungan siswa dengan sekolah berakhir ketika kita sudah tidak lagi bersekolah di tempat itu. Karena hubungan siswa dengan sekolah sebatas buku raport dan STTB. Karena itu pula siswa dalam konteks sekolah cenderung ditempatkan sebagai objek pencapaian (formal) kinerja guru.
Bagaimana menurut sahabat-sahabat ?
Salam Hormat untuk para guru, penanam benih kemulyaan murid-muridnya.
