Mohon tunggu...
Uwes Fatoni
Uwes Fatoni Mohon Tunggu... Relawan - Peneliti kajian komunikasi, media, jurnalistik dan Islam Indonesia

Peneliti kajian komunikasi, media, jurnalistik dan Islam Indonesia. Pernah mengunjungi Amerika Serikat sebagai visiting Researcher di (UCSB (University of California at Santa Barbara) Amerika Serikat. Pengalaman menunaikan ibadah Haji Tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Diaspora Memilih di Los Angeles

7 April 2014   03:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:59 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya memantau kegiatan ini sampai waktu penutupan, yaitu pukul 10.45 malam. Penutupan melebihi waktu yang direncanakan semula yaitu jam 9 malam, karena ada selisih perbedaan antara data warga yang memilih dengan jumlah suara yang masuk. Kasus seperti ini sering saya lihat ketika dulu ikut pemilihan di TPS dekat rumah di Bandung. Setelah dicek ulang, awalnya selisih 5 berkurang 3 dan akhirnya yang paling lama ketika selisih tinggal 1. Setelah ditelusuri ternyata ada kesalahan dalam penulisan. Ada satu warga yang alamatnya sudah pindah, ketika ia datang untuk memilih ia tidak dimasukkan dalam DPT tapi masuk dalam daftar tambahan. Karena kurang teliti, di daftar tambahan, namanya ternyata tidak ditulis, akibatnya jumlah suara kurang. Tapi setelah ditemukan masalah tersebut, akhirnya PPLN dan juga warga yang ikut menyaksikan merasa lega.

Di sini lain muncul sedikit ketegangan ketika datang seorang warga yang mengaku sebagai saksi dari salah satu partai politik. Ia menyatakan dirinya sebagai saksi pengganti. PPLN menolaknya untuk ikut terlibat dalam pemantuan karena tidak dari awal datang. Saat itu ada tiga saksi dari parpol yang sejak pagi hadir dan duduk dengan manis di dekat PPLN. Mereka cukup baik mengawasi proses kegiatan pemilu. Hanya ketika datang saksi yang baru tersebut, mereka pun terpancing untuk ikut membela PPLN. Insiden tersebut kemudian bisa diatasi. PPLN yang sedang kebingungan dengan pencarian selisih 1 suara memutuskan untuk menutup lokasi TPS untuk umum, khusus panitia saja yang boleh ada di sana. Saksi yang protes itu kemudian diminta berada di luar. Ketika panitia menyatakan jumlah suara pas, Saksi ini pun menyampaikan masukannya untuk kebaikan pemilu presiden nanti. Ia bahkan bergurau tentang pengawasan kotak suara yang akan dipantau selama 24 jam melalui kamera CCTV.

Berdasarkan hasil penghitungan suara yang masuk. PPLN LA mengumumkan bahwa jumlah pemilih adalah 167 orang. Kartu suara total berjumlah 267, jadi sisa kartu suara yang tidak digunakan 100 buah. Dengan disaksikan oleh Panitia pengawas, saksi parpol dan warga, PPLN lalu menyegel kotak suara tersebut dan disimpan diruangan yang dikunci dengan tiga gembok yang berbeda. Kotak tersebut baru akan dibuka pada tanggal 9 April nanti untuk dihitung bersamaan dengan penghitungan hasil pemilu di tanah air.

Ayo gunakan hak pilih Anda dalam Pemilu 9 April 2014 besok. Saya sudah memilih, giliran Anda untuk ikut menentukan masa depan bangsa. Selamat memilih Indonesia.

[caption id="attachment_330373" align="aligncenter" width="480" caption="Poster Pemilu di Konjen LA (Foto dokumen pribadi)"]

13967915411486798090
13967915411486798090
[/caption]

(Tulisan ini adalah tulisan serial pengalaman saya  tinggal di Amerika, tepatnya di University of California Santa Barbara, (UCSB) California, USA, sebagai Visiting Research Scholar di Orfalea Center Global and International Studies selama Januari - April 2014. Saya pernah berkunjung ke Kota New York, Washington DC dan Hawaii dan sekarang di Los Angeles)

Baca juga :

Hawaii: Negeri Pelangi yang Cinta Indonesia

Kontribusi Umat Islam pada Amerika

Dakwah di Amerika Serikat

8 Pekerjaan yang tidak Akan Ditemukan di Amerika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun