'Di rumah ada neneknya. Kami senantiasa bertanya setiap hari kegiatan anak kepada orangtua. Kami juga membayar guru ngaji dan guru les untuk datang ke rumah.'
Sampai sini saya memahami bahwa tidak ada salahnya mendelegasikan tugas mendidik anak kepada yang lain. Intinya adalah 'Anak mendapatkan pendidikan'. Bukan soal 'siapa yang mendidik anak.'
Jika tidak mampu mendidik sendiri, maka carilah orang, lembaga atau sekolah yang bisa mendidik anaknya dengan bayaran jasa.'
Kita tidak bisa menghakimi orangtua yang sibuk berkarir dengan sebutan 'orangtua egois yang tidak mementingkan anaknya.'
Kita tidak tahu seperti apa kondisi mereka.
Barangkali jika mereka resign demi anak, justru masalah semakin runyam karena ternyata belum bisa mendapatkan pekerjaan pengganti yang sesuai.
Barangkali jika resign tidak lagi memiliki penghasilan yang bagus padahal masih memiliki kewajiban-kewajiban tunggakan yang harus segera dilunasi.
Barangkali sang orangtua adalah generasi sandwich yang menanggung hidup orangtuanya (kakek nenek si anak).
Dan ada barangkali-barangkali lainnya yang kita tidak pernah tahu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H