Kuncinya ada di orangtua:
Orangtua kaya tapi anak terlantar secara pendidikan? Banyak!
Orangtua kaya tapi anaknya termonitor dengan baik juga tidak sedikit.
Orangtua miskin yang tetap punya effort untuk mengedepankan dan mengutamakan pendidikan anaknya? banyak!
Orangtua miskin yang menelantarkan anak, membiarkan anak bergaul di lingkungan yang salah juga tidak bisa dikatakan sedikit.Â
Jadi kuncinya di KESADARAN ORANGTUA. Jangan jadikan materi, uang dan sejenisnya sebagai tolok ukur utama.
Lalu, jika orangtua sibuk meniti karir sehingga mengorbankan waktu untuk anak bisa ditolerir?Â
Tergantung kondisinya. Mari saya kisahkan pertemuan saya dengan salah seorang wali murid ketika masa PPDB berlangsung kemarin. Di sekolah tempat saya mengajar, biasanya selain wawancara calon anak didik, kami juga memiliki sesi wawancara dengan orangtua untuk mengetahui dan menilai bagaimana komitmen mereka terhadap pendidikan anak di rumah dan komitmen mereka dengan yayasan.
Di salah satu point pertanyaan wawancara itu adalah soal bagaimana mereka memonitor anak di rumah.
'Kami berdua (suami-istri) bekerja purnawaktu,' terang sang Ayah sembari diiringi angguk istrinya yang terkadang menimpali sesi wawancara.
'Lalu bagaimana dengan pendidikan Ananda di rumah?' tanya saya.