Sebenarnya jenjang bacaan anak ini sudah diperkenalkan oleh Kemendikbud. Setidaknya ada 7 jenjang yang diperkenalkan oleh Kemendikbud sebagaimana yang ditulis dalam 'Pedoman Perjenjangan Buku' yang diterbitkan oleh Kemdikbud. Jenis-jenis jenjang buku anak itu yakni jenjang A, B1, B2, B3, C, D dan E. Jenjang A adalah buku untuk anak usia dini yang secara bahasa hanya berisi klausa dan kalimat tunggal. Jadi belum ada paragraf di dalam buku tersebut. Buku jenjang A cocok untuk anak usia 0-7 tahun. Sementara jenjang B1 sudah memperkenalkan kalimat dan paragraf. Isinya berupa cerita keseharian yang amat sederhana. Begitu seterusnya. Untuk penjelasan perjenjangan ini kita bisa mengetahuinya secara lebih detail di laman Kemdikbud.
Buku yang Menceritakan Kisah Anak Tidak Selalu Disebut Buku untuk Anak
Tidak semua buku yang menceritakan dunia anak atau menceritakan tokoh utama seorang anak bisa dikategorikan sebagai buku anak. Terkadang buku-buku yang bercerita tentang dunia anak-anak juga ada yang diperuntukkan untuk orang dewasa. Sebagai contoh novel 'Laskar Pelangi' dan 'Negeri 5 Menara.' Paling tidak, buku tersebut cocok untuk menjadi bahan bacaan remaja yang sudah mahir.
Saya sendiri memang belum pernah menerbitkan buku untuk anak-anak kecuali menerbitkan beberapa cerpen anak di majalah Bobo. Saya di sini menulis hanya sebatas mencurahkan opini pribadi. Boleh sependapat boleh juga tidak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H