Mohon tunggu...
Muhammad Suud
Muhammad Suud Mohon Tunggu... Guru - Foto diambil di rumah sambil membaca buku

Menyukai buku, menulis dan aktif sebagai pendidik di SMK Muhammadiyah 6 Modo, Lamongan Pengasuh kajian Islam dan keilmuan beberapa channel telegram

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pelajar Peduli PMK

13 Mei 2022   13:14 Diperbarui: 13 Mei 2022   13:20 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) lagi viral di jagat maya. Pemerintah kalang kabut memberikan pencerahan dan pencegahan. Kita patut mengapresiasi langkah pemerintah melakukan upaya pencegahan dan pengobatan. Untuk sementara Penyakit hewan yang menular itu terkonfirmasi terdapat di 4 Kabupaten di Jawa Timur Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan.

Penyakit ini disebut juga foot and mouth disease(FMD) Penyakit menular yang bersifat akut di sebabkan oleh virus. Penyakit PMK menyerang hewan berkuku genap seperti Domba, kambing, sapi, babi .

Atas hal tersebut Siswa-siswi SMK Muhammadiyah 6 Modo, melaksanakan Seminar 60 menit tema, sosialisasi dan edukasi PMK, untuk mewaspadai dan bisa melakukan pencegahan (Jum'at, 13/5/2022). "Kami memiliki tanggungjawab moral, karena sekolah kami jurusan Peternakan dan pertanian, jadi wajar kami merespon ini," kata Ghoffar Shiddik Cahyono.

Adapun pemateri, mendatangkan Iswandi, S.Pt., Ketua Dewan pimpinan Cabang Paramedik Veteriner Indonesia  kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Iswandi banyak memaparkan tentang  penularan dan gejala-gejalanya dan cara pencegahannya. "Anak-anak sangat respon," kata pria yang juga alumni SMK Muhammadiyah 6 Modo, ini.

Menurut Iswandi, Penyakit Mulut dan kuku bukan penyakit Zoonosis penyakit yang bisa menyerang dari hewan ke  manusia atau sebaliknya. "Daging dan susu tetap aman di konsumsi selama di masak dengan benar. Daging tidak di cuci sebelom di olah  rebus dahulu selama 30 menit dengan air mendidih," tutur Iswandi kepada 120 peserta yang hadir di Masjid Al-Iman, SMK Muhammadiyah 6 Modo.

Ketika ditanya, salah satu peserta, tentang tanda-tanda datangnya PMK pada ternak, Iswandi memberikan penjelasan secara rinci.

Iswandi, melanjutkan bahwa penularan melalui: Kontak langsung hewan yang tertular, Kontak tidak langsung alat dan sarana transportasi akibat terkontaminasi dan melalui udara. Adapun  tanda klinis, diantaranya: Lepuh pada gusi, Lepuh pada mukosa mulut, hipersalivasi keluar air liyur berlebihan, lepuh pada lidah, lepuh pada kuku dan lepas, terjadi kepincangan dan sapi ambruk.

Sampai akhir sesi, peserta menyimak dengan baik dan seksama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun