Pagi itu, Kamis (17/3/2022), saya kedatangan tamu istimewa. Teman lama yang lama tidak bersua. Imam Hadi, nama yang sangat familiar dihati saya. Saya persilahkan beliau duduk di ruang tamu, kantor SMK Muhammadiyah 6 Modo, tempat saya sekarang bekerja. Sambil menunggu teman satunya lagi, Imam Bagus Setiawan, yang masih dalam perjalanan. Tiga teman akan berkumpul, semua pernah menduduki Kepala SMK Muhammadiyah. Ini ceritanya, "Imam sedang menunggu Imam". hehe.
SMK Muhammadiyah 7 Kedungpring, Lamongan, Jawa Timur, saya juga menjabat sebagai Kepala SMK Muhammadiyah 6 Modo, rentang tahun 2000-2017. Selepas menjabat dari Kepala SMK, kini beliau menekuni bisnis burung walet dan tentu bersama cucu-cucu beliau.
Saat beliau menjabat sebagai KepalaKehadiran Pak Imam--begitu saya biasa menyapa---, saya manfaatkan waktu beliau untuk mengisi motivasi dihadapan para siswa di masjid Al-Iman Muhammadiyah Modo.
Seusai sholat dhuhur, Pak Imam saya minta untuk maju ke podium. Semua peserta didik diam dengan seksama, menunggu apa yang akan disampaikan sang motivator ini.Beliau menyampaikan hadits yang terkenal yaitu tentang niat. "Innamal a'amalu binniyat". Secara bebas beliau menafsirkan hadist tersebut. "Setiap kalian bergantung apa yang akan anda rencanakan," tegasnya. Beliau menyampaikan, untuk menjadi orang sukses dan besar harus berani membangun mimpi. "Pumpung kalian masih muda, masih terbentang jalan, mulai belerja keras," lanjutnya.
Imam berpesan, agar para siswa tidak melihat kondisi sekarang, ekonomi orang tua bisa pas-pasan, tapi impian harus terus dikejar. "Kalau  tidak memulai dari sekarang, lalu kapan lagi. Inilah saat yang tepat anda untuk melukis," paparnya. Lalui dimulai dari mana? Tanya Imam.
Tips pertama, kata Imam. Merubah kebiasaan. "Kebiasaan kalian yang jelek segera dihilangkan. Semisal suka bolos, suka ngantuk, ngeyelan, tidak sopan. Mulai dengan hal yang baru," tandas Imam. Tips, kedua, Selalu mencoba. Imam menuturkan bahwa orang-orang sukses selalu mengalami kegagalan, puluhan bahkan ratusan kali. "Kalian jangan takut gagal. Jadikan sebagai pemecut diri untuk sellau mencoba," urainya.
Tidak terasa, 20 menit berlalu. Imam Hadi mengakhiri motivasinya. Tepuk tangan panjang membahana di ruang utama masjid. Para siswa puas dan banyak wajah-wajah tersenyum.
Semoga kalian menjadi generasi yang mengharumkan nama orang tua dan negeri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H