(Refleksi Seorang Pendidik)
Zaman terus berkembang seiring dengan pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Apa gerangan yang menjadi dasar utama perkembangan tersebut? Bukan ekonomi, bukan politik, bukan sosial. Penyebab utama perubahan tersebut adalah pendidikan.
Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi disebabkan karena manusia terus berpikir, sementara proses berpikir itulah menandakan manusia sedang belajar. Maka, pendidikan sesungguhnya telah berubah dengan pesat yang berdampak pada pendidikan itu sendiri, serta berpengaruh pada dunia politik, ekonomi, sosial dan juga budaya.
Perubahan-perubahan di dunia pendidikan yang terjadi tentunya banyak hal positif dirasakan manusia, seperti kemudahan akses belajar dan tersedianya berbagai sumber belajar. Namun ada hal mendasar yang saya kira bergeser dalam diri guru atau pendidikan saat ini, yaitu orientasi mendidik dan mengajar.
Sejatinya, tugas guru sangat mulia karena memiliki peran perubahan jangka panjang dimana dari tangannya lahir anak didik yang mampu melakukan perubahan-perubahan di masa yang akan data. Dalam bahasa UUD 1945 dimasukkan ke dalam kalimat "mencerdaskan kehidupan bangsa". Ini sesungguhnya tugas mulia seorang guru.
Menjadi guru atau pendidik sedianya merupakan panggilan jiwa, bukan sekedar hanya memenuhi panggilan perut belaka. Mengapa harus panggilan jiwa? Karena yang diberikan guru kepada anak didiknya bukan materi yang mengenyangkan perut, tetapi materi-mater yang mengenyangkan jiwa seorang anak, berupa nilai-nilai dan prinsip-prinsip kehidupan.Â
Sehingga guru harus mampu mentransfer nilai-nilai dan prinsip-prinsip itu dari dalam dirinya. Maka, bagaimana guru ata pendidik mampu mentransfer nilai-nilai dan prinsip-prinsip kehidupan ke dalam jiwa anak jika mengajar dan mendidik bukan karena panggilan jiwa.
Pergeseran dunia pendidikan  yang terjadi saat ini adalah pergeseran orientasi pendidik atau guru dalam mendidik dan mengajar. Walaupun masih banyak yang masih "on the track", tetapi sudah banyak bermunculan orientasi para guru dan pendidik hanya sekedar "mencari pekerjaan" dan fokus pada tuntutan penghasilan atau kesejahteraan.Â
Sehingga, mengajar di satu tempat yang kecil penghasilannya tidak diminati. Bahkan, program sertifikasi guru yang dibuka oleh pemerintah orientasi utamanya bukan meningkatkan layanan pembelajaran, melainkan meningkatkan penghasilan.
Memang, penghasilan atau kesejahteraan guru harus diperhatikan oleh penyelenggaran pendidikan ataupun masyarakat. Akan tetapi, di satu sisi guru dan para pendidik harus tetap menjaga marwah dan martabat profesi guru agar tujuan pendidikan berupa transfer ilmu, nilai-nilai, prinsip-prinsip kehidupan tercapai dengan baik.
Sangat sulit dan jarang, jika saat ini mencari guru atau pendidik yang tiak mempermasalahkan penghasilan atau kesejahteraan. Sebagian besar, yang pertama ditanyakan "Saya dapat gaji berapa?". Dulu, kami malu rasanya jika menanyakan honor kepada kepala sekolah. Yang kami lakukan, menerima dan berharap kebutuhan kehidupan Allah SWT cukupi walau bukan dari jalan kam mengajar anak-anak di sekolah. Dan, alhamdlillah kami merasakan keberkahan itu sampai saat ini walau tidak pernah mempermasalahkan penghasilan yang diberikan sekolah kepada kami.
Wallahu A'lam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI