Pada akhirnya, peran strategis pemimpin ada pada 'keputusan' yang ia ambil. Maka, keberadaan 'para pembisik' di sekitar lingkungannya inilah yang akan memberikan peran banyak terhadap kesimpulan akhir sang pemimpin untuk mengeluarkan sebuah keputusan atau kebijakan. Kadang, ada pemimpin yang hari kemarin mengeluarkan keputusan "A", eh, hari ini berubah menjadi "B" karena informasi yang ia dapatkan bisa jadi berbeda antara kemarin dan hari ini.
Sungguh kasihan, jika di lingkungan sekitar seorang pemimpin tidak diisi oleh 'para pembisik' yang baik dan berkompeten, apalagi hanya orang-orang yang mengambil keuntungan dan simpatik belaka, sehingga akan banyak keputusan yang membahayakan dan menjerumuskan diri pemimpin itu sendiri. Di sinilah, pentingnya kita memilih orang-orang di sekitar kita.
Kembali ke masalah lockdown, saya meyakini bahwa data yang dimiliki oleh Presiden dari para pembisiknya masih menilai lockdown 'belum perlu' bahkan membahayakan sektor yang lain, ekonomikah, investasikah, atau yang lainnya. Sementara, kepala daerah yang pada akhirnya berani mengambil keputusan, sejatinya ia menilai tidak ada pilihan lain kecuali lockdown.
Sampai kapan masyarakat menunggu? Kita lihat perkembangan penanganan wabah Covid-19 ini dilakukan oleh pemerintah. Bukan tidak mungkin, pada akhirnya pemerintah akan menerapkan lockdown, perlu kecermatan dan kecepatan pemerintah, tentunya harapan itu ada di pundak Pak Presiden yang terhormat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H