Mohon tunggu...
Subhanudin
Subhanudin Mohon Tunggu... Desainer - Founder Green Pathway

Menulis adalah salah satu hobi yang saya suka sejak sekolah dasar. Berkat hobi tersebut saya telah menjuarai beberapa lomba penulisan esai dan karya tulis ilmiah saat kuliah. Saat ini saya aktif membangun komunitas yang fokus pada isu keberlanjutan (Sustainability) khususnya untuk lingkungan dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Peringati Sumpah Pemuda, BRGM Ajak Napak Tilas Konservasi Mangrove di Kalimantan Timur

28 Oktober 2024   11:52 Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:35 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Republik Indonesia (BRGM RI) mengajak anak muda untuk napak tilas konservasi mangrove di Kalimantan Timur pada 22-25 Oktober 2024.

Selama empat hari, BRGM RI bersama anak-anak muda untuk mengunjungi beberapa lokasi konservasi mangrove yang ada di Kalimantan Timur. Mulai dari konservasi di SMAN 8 Balikpapan, Mangrove Center Graha Indah Balikpapan, sampai konservasi di Desa Mentawir. 

Dokumentasi BRGM RI: Penanaman Mangrove di SMAN Balikpapan
Dokumentasi BRGM RI: Penanaman Mangrove di SMAN Balikpapan

Pengenalan konservasi ini dilakukan dengan bentuk edukasi kreatif. Tidak hanya teori semata tapi peserta Youth Mangrove Action 2024 terjun langsung untuk melakukan pembibitan di Mangrove Center Balikpapan, menanam mangrove di SMAN 8 Balikpapan, dan mengenalkan proses pembuatan olahan produk dari mangrove berupa sirop di Desa Wisata Mentawir. 

Hal menarik dalam perjalanan napak tilas ini adalah pengenalan inovasi baru dalam penanaman mangrove pesisir pantai dengan menggunakan Buispot GB yang merupakan gagasan dari Agus Bei, seorang aktivis mangrove di Kalimantan Timur. 

Instagram: @mangrove_center_bpn
Instagram: @mangrove_center_bpn

"Dengan inovasi ini, 90% mangrove yang ditanam di pesisir pantai dapat tumbuh dengan baik. Buispot GB juga lebih ramah lingkungan bahkan bisa menjadi alternatif menggantikan Giant Sea Wall yang direncanakan pemerintah" ungkap Agus Bei saat ditemui di Mangrove Center Balikpapan. 

Pengalaman lain yang didapatkan peserta adalah saat mengunjungi Desa Mentawir. Selain dapat menyusuri kawasan konservasi mangrove Desa Mentawir, peserta juga diajarkan untuk membuat produk olahan mangrove, seperti sirop dan kopi mangrove. 

Dokumentasi BRGM RI: Pembuatan Sirop Mangrove bersama Bapak Lamale
Dokumentasi BRGM RI: Pembuatan Sirop Mangrove bersama Bapak Lamale

"Kopi mangrove ini hanya dikembangkan di sini dan di Cilacap yang dibuat dari bonggol buah mangrove jenis Rhizophora Mucronata" tutur Bapak Lamale, pengelola kawasan mangrove Desa Mentawir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun