Haruskah seperti itu dalam berjuang untuk memperoleh kekuasaan (di pemerintahan)?
Bila, memang itu yang diideologisasikan dan dikapitalisiasi dalam sikap tanduk politiknya, berarti ini alarm kematian demokrasi.
Inilah, persoalan yang tengah menghantui pergulatan politik baik di dunia nyata, lagi -- lagi di dunia maya.Â
Hujatan -- hujatan kebencian terus diproduksi dan dikapitalisasi di berbagai media sosial (medsos) umumnya, dan secara khusus pun dalam perilaku tindakan politisnya.
Demokrasi dijadikan rujukan untuk membenarkan sikap dan perilakunya yang "merasa benar", tidak sebaliknya "benar merasa".Â
Ironis memang! Nilai -- nilai demokrasi dijadikan tameng untuk membenarkan tindakannya.
Anomali memang! Hegemoni politik kelompok, "membuldoser" lainnya sedang "diideologisasikan" dalam sikap dan tindak tanduknya di dataran berbangsa dan bernegara ini. Inilah tantangan atau ancaman dalam panggung politik kebangsaan Indonesia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H