Khususnya di wilayah Sekumpul, jauh-jauh hari, warga Martapura dan sekitarnya akan mempercantik lingkungan dengan memasang umbul-umbul dan bendera. Setiap lingkungan tak ingin terlupa untuk memasang spanduk ucapan selamat datang kepada para jemaah haul yang dipancang di setiap jalan dan gang. Hal ini karena kota mereka menjadi kota Wisata Religi tahunan.
Semuanya merasa bahagia, haul Guru Sekumpul menghilangkan sekat-sekat sosial masyarakat, pejabat dan rakyat, orang elit dan alit, tidak ada perbedaan politik, suku, ras, budaya, bangsa, semuanya berkumpul menjadi satu, berdoa, berdzikir, bershalawat bersama.Â
Mungkin niatan mereka datang berbeda-beda, ada yang niat ziarah, niat mencari berkah, niat hiburan dan wisata, niat melihat keramaian, niat mendokentasikan moment, tetapi saya yakin di dalam hati mereka ada niatan satu yang sama yaitu hormat haul Sang Wali dan mencari ibrah pelajaran hidup dari Sang Wali, mereka datang seakan digerakkan oleh satu kekuatan spiritual. Subhanallah, sungguh luar biasa, ini merupakan fenomena spiritual yang besar.Â
Mungkin masyarakat rindu sosok seperti beliau, seorang ulama karismatik yang berakhlak mulia, alim dan allamah, ulama yang menyayangi umat, tidak peduli siapapun termasuk ahli maksiat semuanya disayangi. Ulama yang benar-benar menebar rahmah. Tidak berlebihan mungki beliau adalah sebagian ulama yang benar-benar menjadi representatif warasatul anbiya'.
Alhasil, memang benar, orang yang berilmu itu tidak akan pernah mati, ia akan selalu hidup di hati umat sepanjang masa. Ilmunya terus mengalir di hati umat. Sebagaimana penjelasan Assyaikh As Sayyid Abdullah bin Alwi al-Haddad ra:
"sesungguhnya orang-orang pilihan atau waliyullah jika mereka wafat, tidak hilang dari mereka kecuali jasadnya, mereka hidup dalam kubur mereka. Dan ketika seorang wali itu hidup dalam kubur mereka, sesungguhnya tidak lepas dari diri mereka sedikitpun ilmu, aqal dan kekuatan ruhani mereka. Bahkan bertambahlah pada arwah-arwah mereka bashirah, ilmu, kehidupan ruhaniyyah dan tawajjuh mereka kepada Allah setelah kematian mereka. Dan jika arwah-arwah mereka bertawajjuh kepada Allah SWT dalam suatu hal atau hajat, maka Allah pasti memenuhinya dan mengabulkannya sebagai kehormatan bagi mereka". (lihat: Sirajut Thalibin, juz 1, hal. 466).
Sekalipun jasad sudah berpisah namun ia masih bisa menyatukan umat dari alam barzakh. Apakah kelak kematian kita seperti itu? renungkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H