Mohon tunggu...
MUSHOFA
MUSHOFA Mohon Tunggu... Guru - KHODIM PP. DAARUL ISHLAH AS-SYAFI'IYAH TANAH BUMBU KALSEL

Hobby Baca Buku-Buku Islami Klasik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hati-Hati dengan Pujian

19 Januari 2023   10:25 Diperbarui: 19 Januari 2023   10:29 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Dipuji karena rajin ibadah, ini sangat bahaya, karena perasaan riya’ akan muncul. Ia ingin mendapat tempat di hati orang lain. Ketulusan ibadahnya akan hilang, sehingga semangat ibadahnya lahir karena pujian, lemah ibadahnya akibat tidak ada pujian, inilah riya’. Ibadah yang di dasari riya’ sama sekali ditolak. Karena secara langsung menduakan Allah Swt. Ada kepentingan lain selain Allah Swt. Ingat, Allah Swt. tidak mau diduakan. Jangankan Allah, anda sendiri sakit hati jika diduakan.

 

Orang yang benar-benar iman kepada Allah, jika mendapat pujian baik itu sesuatu yang ada pada dirinya atau tidak ada pada dirinya ia merasa malu. Karena Allah Swt. yang menutupi kekurangan yang ada pada dirinya. Sehingga yang tampak di hadapan orang lain adalah kelebihan dan keindahan sehingga menggerakkan orang lain memujinya. Andaikan Allah Swt. membuka kedok asli kita, sama sekali tidak akan ada pujian. Kita ini jangan terlalu percaya diri menjadi orang baik, kebaikan yang tampak pada diri kita ini sebenarnya bukan kebaikan, hanya saja Allah Swt. menutupi kejelekan kita. Maka, dalam pandangan sufi, pujian itu sebenarnya ujian, kuatkah diri kita menghadapi ujian ini. Jika kita dipuji tambah besar kepala, kita tidak lulus menghadapi ujian ini. Namun jika kita bisa menghindar dari pujian atau paling tidak bisa menetralisir pujian insyaAllah kita lulus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun