Yakinlah jika anda jujur pasti hidupmu bahagia. Karena kamu tidak dibayang-bayangi rasa takut ketahuan jika kamu melakukan kebohongan. Rasa takut yang berkepanjangan akan membuatmua resah dan tidak bahagia. Terkadang manusia melakukan segala cara demi tercapainya tujuan, demi karir, demi pangkat, bahkan demi sesuap nasi, sampai-sanpai melakukan tindakan bodoh yaitu berbohong.
Jika anda berawal dari kebohongan maka seterusnya akan bernilai bohong dan menjadi dosa yang berantai. Contoh, anda memalsukan ijazah demi karir, demi pangkat, demi gaji, maka uang yang anda dapat dari karir anda itu haram dan itu berlaku seterusnya sampai kapanpun, kecuali anda bertobat dan berhenti dari kebohongan itu. Sekalipun anda bergaji, secara hakiki pasti tidak akan ada kebahagian dalam hidup anda.
Bohong ini termasuk bagian dari sifat "munafiq". Orang munafiq itu pintar berkamuflase atau menyamarkan dirinya. Terkadang sembunyi dibalik pakaiannya, ia tampil layaknya orang solih namun aslinya busuk juga. Ada yang sembunyi dibalik kata-kata manisnnya untuk menarik simpatik pendengarnya, padahal busuk juga. Ada yang sembunyi dibalik kedermawanan agar tidak dicurigai orang, padahal busuk juga. Dan lain sebagainya. Kejujuran akan mebawa kita berpenampilan sewajarnya.
Orang yang jujur dimanapun berada akan merasa senang dan nyaman. Karena hidupnya tidak merasa terancam. Ngopi di warung tenang. Dudukan di jalanan santai. Jalan-jalan di kermaian happy. Beda dengan pembohong, ia selalu was-was dan takut.
Yakinlah jujur itu bahagia. Kata guru saya "pada akhirnya semua terpulang kepada kita, mau berubah atau tidak". Kejujuran itu mahal harganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H