Mohon tunggu...
MUSHOFA
MUSHOFA Mohon Tunggu... Guru - KHODIM PP. DAARUL ISHLAH AS-SYAFI'IYAH TANAH BUMBU KALSEL

Hobby Baca Buku-Buku Islami Klasik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jujur = Bahagia

9 Desember 2022   22:00 Diperbarui: 9 Desember 2022   22:02 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

JUJUR = BAHAGIA

Yakinlah jika anda jujur pasti hidupmu bahagia. Karena kamu tidak dibayang-bayangi rasa takut ketahuan jika kamu melakukan kebohongan. Rasa takut yang berkepanjangan akan membuatmua resah dan tidak bahagia. Terkadang manusia melakukan segala cara demi tercapainya tujuan, demi karir, demi pangkat, bahkan demi sesuap nasi, sampai-sanpai melakukan tindakan bodoh yaitu berbohong.

Jika anda berawal dari kebohongan maka seterusnya akan bernilai bohong dan menjadi dosa yang berantai. Contoh, anda memalsukan ijazah demi karir, demi pangkat, demi gaji, maka uang yang anda dapat dari karir anda itu haram dan itu berlaku seterusnya sampai kapanpun, kecuali anda bertobat dan berhenti dari kebohongan itu. Sekalipun anda bergaji, secara hakiki pasti tidak akan ada kebahagian dalam hidup anda.

Bohong ini termasuk bagian dari sifat "munafiq". Orang munafiq itu pintar berkamuflase atau menyamarkan dirinya. Terkadang sembunyi dibalik pakaiannya, ia tampil layaknya orang solih namun aslinya busuk juga. Ada yang sembunyi dibalik kata-kata manisnnya untuk menarik simpatik pendengarnya, padahal busuk juga. Ada yang sembunyi dibalik kedermawanan agar tidak dicurigai orang, padahal busuk juga. Dan lain sebagainya. Kejujuran akan mebawa kita berpenampilan sewajarnya.

Orang yang jujur dimanapun berada akan merasa senang dan nyaman. Karena hidupnya tidak merasa terancam. Ngopi di warung tenang. Dudukan di jalanan santai. Jalan-jalan di kermaian happy. Beda dengan pembohong, ia selalu was-was dan takut.

Yakinlah jujur itu bahagia. Kata guru saya "pada akhirnya semua terpulang kepada kita, mau berubah atau tidak". Kejujuran itu mahal harganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun