Mohon tunggu...
Kang Salim
Kang Salim Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Surat Terbuka untuk CEO Suara Merdeka

7 April 2016   09:38 Diperbarui: 7 April 2016   10:14 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertentangan dua kubu ini mulai terbangun ketika pergantian kepemimpinan redaksi. Pasalnya, Pemimpin Redaksi yang baru langsung menggariskan bahwa semua berita Gubernur Ganjar tidak penting, maka lewati saja tak usah dimuat. Aturan ini ditentang beberapa pejabat redaksi di bawah Pemred. Mereka beragumen bahwa sepanjang berita Ganjar itu penting diketahui publik dan berdampak pada kepentingan khalayak maka tidak ada alasan untuk tidak dimuat. Dua kubu ini menjadikan kerja wartawan di lapangan kebingungan. Seringkali wartawan mendapat dua perintah berbeda ketika meliput Ganjar. Sering terjadi seorang wartawan ditugaskan untuk meliput acara yang dihadiri gubernur, tapi ternyata beritanya tidak dimuat. Pernah juga terjadi, wartawan itu mendapat telepon langsung dari Pemred untuk tidak menuliskan berita liputannya tentang Ganjar. Bayangkan, baru mau menulis sudah dicegah. Saya geleng-geleng kepala mendengar cerita ini.

Apakah aturan dari Pemred ini diketahui atau malah perintah langsung dari owner Suara Merdeka. Terus terang saya tidak yakin. Sepanjang yang saya tahu, hubungan Kukrit Suryo Wicaksono dan Ganjar Pranowo baik-baik saja. Bahkan Ganjar juga menjalin hubungan baik dengan ayahanda Kukrit, Budi Santoso. Indikasi kedua, kalau perintah itu datang langsung dari owner, tentu saja semua lini redaksi akan sendika dhawuh. Kenyataan bahwa ada beberapa petinggi redaksi dibawah Pemred yang tidak manut menjadikan saya yakin bahwa aturan ini murni dari Pemred, tidak ada campur tangan owner. 

Tetapi, saya pikir sekarang lah saatnya owner harus turut campur untuk menghentikan tingkah Pemred yang membuat ruang redaksi tidak sehat dan sarat kepentingan. Sebagai pemimpin perusahaan, dengan segala hormat, Mas Kukrit harus bisa mengarahkan kembali redaksi Suara Merdeka sebagai penyedia informasi publik yang independen tanpa dicemari kepentingan entah apa dari segelintir manusia di sana. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun