Inilah salah satu keunikan yang kami jumpai di sela-sela petualangan kami menyusuri jalan untuk melakukan evakuasi WNI di sekitar Hadramaut 4-15 April 2015 yang lalu.
Sebungkus rokok, jika dihargai dengan rupiah, tentu hanya bernilai 15-20 ribu saja. Namun pagi itu, sebungkus rokok kami tak ternilai harganya. Ternyata, sebungkus rokok yang disajikan dengan cara dan strategi yang ciamik, bisa mendapatkan nilai lebih.
Sebenarnya, tak ada satupun dari kami berempat yang perokok. Rokok tersebut sengaja kami beli di toko duty free bandara Soekarno-Hatta di sela-sela langkah kami menuju ruang tunggu pesawat. Rencana membeli satu slop rokok sebenarnya sudah dibicarakan beberapa hari sebelum keberangkatan, namun baru teringat pada saat kami sampai ke Bandara Soetta.
Dalam benak kami, rokok akan menjadi pencair suasana di saat-saat yang dibutuhkan. Dan pagi itu, sebungkus rokok telah melancarkan satu titik dari jalan panjang berliku yang kami tempuh dalam menjalankan tugas evakuasi WNI di Yaman.
![Dok.pri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/01/16/ak-47-milik-tentara-yaman-587bf941e022bd660c2f8966.jpg?t=o&v=555)
Mohammad Nur Salim
Diplomat RI pernah di bertugas di KBRI Teheran Iran (2007/2008) dan KBRI Kairo Mesir (Juli 2011- Juni 2014)
Menjadi Tim Utama Evakuasi di Yaman pada April 2015
 Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/kangsalim79/sarung-diplomacy_5875b4587297738a06b1fda8
www.kompasiana.com/kangsalim79/sarung-dan-diplomasi_58748ba7f29273da1139818d
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI