Mohon tunggu...
Kang Ruli
Kang Ruli Mohon Tunggu... Relawan - bogger

Pokoknya Belajar NULIS

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Cinta dan Larangan Memakan Kepala Ayam

16 September 2023   06:57 Diperbarui: 16 September 2023   07:09 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Cinta dan Larangan Memakan Kepala AyamInput sumber gambar

Putri Kentring Manik merasa penasaran tentang orang tersebut dan ingin tahu lebih banyak. Ia bahkan mengabaikan kondisi kesehatannya yang buruk. Sang raja kemudian mengizinkannya untuk beristirahat.

Sementara itu, di Kerajaan Galuh, dua bersaudara, Rangga Wulung dan Rangga Dipa, putra mahkota, mendengar tentang sayembara untuk memperebutkan tangan Nyimas Kentring Manik. Rangga Wulung sangat antusias, sementara Rangga Dipa merasa sedih dengan pemikiran bahwa pernikahan akan memisahkan mereka.

Mereka berdua memutuskan untuk mencari informasi tentang sayembara tersebut dan tiba di Kerajaan Batu Wangi dengan tujuan untuk belajar ilmu bercocok tanam. Mereka akhirnya bertemu dengan Raja Batu Wangi dan diterima dengan ramah. Raja Batu Wangi menebak identitas mereka sebagai putra mahkota, dan keduanya menceritakan tujuan kedatangan mereka.

Raja Batu Wangi mempertimbangkan kembali petunjuk semedinya dan merasa gelisah dengan kedekatan antara putrinya dan dua bersaudara Galuh. Namun, ia memutuskan untuk menghormati tamu dan membiarkan mereka tinggal dan belajar di kerajaannya.

Kedua bersaudara ini mulai belajar ilmu bercocok tanam dan semakin dekat dengan Nyimas Kentring Manik. Mereka berdua belajar banyak hal dari sang putri, dan hubungan mereka semakin erat. Rangga Wulung, khususnya, semakin tertarik pada kecantikan dan kepribadian Kentring Manik.

Sang raja awalnya merasa gelisah dengan perkembangan ini, tetapi kemudian mengharapkan yang terbaik. Namun, ketika ia mengingat petunjuk semedinya, ia merasa dilema. Bahkan jika cinta antara putrinya dan Rangga Wulung adalah takdir, itu dapat membawa bahaya.

Suatu hari, Nyimas Kentring Manik sakit dan pulang ke kerajaan. Kedatangannya secara tak terduga menghadirkan mereka kembali dalam satu ruangan. Raja Batu Wangi memperkenalkan putrinya kepada kedua bersaudara Galuh, dan keduanya terkesan oleh kecantikan Kentring Manik.

Rangga Wulung dan Nyimas Kentring Manik semakin dekat dan berbagi pengetahuan tentang pertanian. Hubungan mereka semakin dalam, dan keduanya saling jatuh cinta. Sang raja, meskipun awalnya khawatir, tak bisa berbuat apa-apa selain mengharapkan yang terbaik.

Akhirnya, Rangga Wulung memutuskan untuk meminang Nyimas Kentring Manik, dan sang raja setuju. Pernikahan mereka diadakan dalam pesta yang meriah. Namun, saat makan malam bersama keluarga, terjadilah insiden yang mengubah segalanya.

Saat Nyimas Kentring Manik mencoba memakan daging kepala ayam, isi kepala ayam tersebut menciprat ke dadanya. Rangga Dipa, sang adik Rangga Wulung, yang pertama kali melihatnya, langsung membersihkannya dengan bajunya. Namun, Rangga Wulung tiba-tiba dipenuhi cemburu buta dan menyerang adiknya dengan keris.

Pertumpahan darah itu mengakibatkan kemarahan besar sang raja, dan ia mengeluarkan sumpah, melarang keturunannya untuk memakan kepala ayam. Larangan Cadu Hulu Hayam pun dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun