Mohon tunggu...
D Rifai
D Rifai Mohon Tunggu... Petani - Santri, Pendaki, sarkuber

Setiap Perjalanan adalah Ilmu, dan setiap orang adalah guru, dan setiap karya adalah do'a.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Banser Komitmen Mengawal Pancasila

31 Juli 2019   06:32 Diperbarui: 31 Juli 2019   22:20 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rangkaian acara KONFERENSI WILAYAH GP. ANSOR JAWA TIMUR ke XIV trelah selesai dilaksanakan di PP. Sabilurrosyad, Gasek, Malang. 

Acara yang dimulai sejak Jum'at 27 Juli lalu diikuti perwakilan dari 58 PC dan 500-an PAC GP ANSOR se-Jawa Timur. Hari ahad adalah check in Peserta KONFERWIL dan peserta menempati ruang-ruang kelas yang berada di samping Masjid Nur Ahmad. 

Pada hari ahad pembukaan KONFERWIL dihadiri oleh Ketum PP GP ANSOR Gus Yaqut, Wagub Jawa Timur Emil Dardak, dan Ketua PWNU Jatim Kiai Marzuki Mustamar, dalam sambutannya Gus Yaqut menyampaikan pesan-pesan kepada sahabat ANSOR Jatim, untuk tetap menjaga kekompakan dan kesolidan organisasi, tidak boleh ada perpecahan, "GP ANSOR adalah NU masa depan, dan masa depannya NU. Karena GP ANSOR merupakan jenjang pengkaderan terakhir di Nahdlatul Ulama, dan yang meneruskan pejuangan para kiai". 

Gus Yaqut dalam penyampaiannya sering diselingi guyonan sehingga suasana Konferensi menjadi hidup, diharapkan ANSOR dapat mengawal kiai dan NKRI serta Pancasila sebagai ideologi bangsa, yang sudah final, beliau menutup sambutannya sekaligus membuka secara simbolis KONFERWIL PW ANSOR Jatim ke-XIV.

Setelah pembukaan selesai, dilanjutkan sholat dhuhur berjamaah dan Sidang Pleno tata tertib, sidang Komisi. Setelah sholat ashar dilakukan tahap pemilihan Ketua PW GP. ANSOR JATIM 2019-2024, terdapat 3 kandidat calon ketua yang diajukan yaitu Gus Abid, Gus Syafiq, dan Ra Gufron. 

Pemilihan dilakukan oleh PC dan PAC yang memiliki hak suara sesuai akreditasi di ANSOR, dari hasil perhitungan suara, Gus Syafiq memperoleh suara terbanyak, dan sekaligus resmi menjadi ketua PW GP ANSOR JATIM untuk masa 5 tahun kedepan.

Setelah proses pemilihan selesai dilanjutkan penutupan KONFERWIL yang tidak kalah rame dengan pembukaan. Dalam penutupan dahadiri oleh, Kasatkornas BENSER ndan Alfa Isnaini, Walikota Malang Sutiaji, dan Gubernur Jawa Timur ibu Khofifah Indar Parawansa. Kasatkornas berpesan "taati Peraturan Organisasi yang ada, ditata organisasinya, mungkin ada kurangnya ada lebihnya, tidak masalah, wong namanya juga pemuda. Bansernya ditata sesegera mungkin, dan tidak ada kubu siapapun, yang ada bagaimana berkhidmah di NU melalui ANSOR Banser".

KONFERWIL ditutup oleh Gubernur Jawa Timur dengan sebelumnya memberi pesan-pesan kepada sahabat ANSOR, bahwa untuk menjadi tim (organisasi) yang kuat, referensi kita adalah Khulafaurrosyidin, ada yang senior lebih pengalaman, wisdom, dan penuh kearifan. 

Ada yang pemberani seperti sayyidina Umar, ini bagiannya Banser, jadi harus keren, kemudian ada wirausahawan muda/ aghniya' yang siap mentasarufkan untuk perjuangan ANSOR, dan kualifikasi seperti sayyidina Ali dengan keilmuannya. Sehinngga siap berhadapan dengan berbagai tantangan terutama dengan ideologi transnasional. 

Setelah penutupan dilanjutkan sambutan sekaligus doa penutup oleh KH. Marzuki Mustamar. Beliau memberi wejangan agar ANSOR tetap menjaga keutuhan, dan kebersamaan, melakukan pemetaan dan pendampingan terhadap PC dan PAC.

 "Kulo berharap semua cabang ANSOR di JATIM minimal terakreditasi B, setiap cabang semua PAC nya harus 100% dan setiap PAC minimal 80% rantingnya harus hidup. Kemudian Rijalul ANSOR harus menyeluruh, agar amaliayah ASWAJA seperti Simtud duror, burdahan, tahlilan rotiban tidak dikelola orang lain." 

picsart-07-29-01-22-20-5d41b1ae0d823070f02bf112.jpg
picsart-07-29-01-22-20-5d41b1ae0d823070f02bf112.jpg
Dengan baiknya kederisasi rijalul ANSOR, kedepannya RA (Rijalul Ansor) dapat masuk ke NU sesuai tingkatan masing masing, baik PB, PW, PC dan PAC untuk mensupport NU. Sehingga NU dapat supply darah segar hasil regenerasi dari Rijalul Ansor. Karena akan berbeda antara pengurus hasil kaderisasi dari bawah, dengan yang naturalisasi atau yang tanpa kaderisasi. 

Yai Marzuki juga menambahkan untuk mengupayakan di setiap ranting ada satu pleton Banser, dan mereka harus terlatih, kemudian Satkornas bisa buat protap misalnya: setiap jumatan disetiap masjid ada 5 banser, dari pagi sudah bersih-bersih masjid, nata parkir, menyeberangkan orang, dan lain-lain. Terus lakukan peningkatan kualitas kaderisasi, dan terakhir, mabruk, mabruk, mabruk li Ansor Jawa Sarkiyyah.(-D Rifa'i)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun