Mohon tunggu...
Kang Ramdhan
Kang Ramdhan Mohon Tunggu... -

Pemerhati perjalanan hidup manusia & Menggali hikmah dari sekelumit kisah.\r\nMampir yuk ke www,facebook.com/beritabandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Supporter Bola Vs Calo Tiket

9 Maret 2010   02:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:32 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_89455" align="alignleft" width="300" caption="para bobotoh persib antri membeli tiket di depan loket di stadion siliwangi bandung (dok.pribadi)"][/caption] Olahraga apa yang paling populer di negeri ini? Sangat mudah menjawabnya yaitu sepakbola. Memang mengolah si kulit bundar merupakan olahraga paling populer malah terkesan menjadi agama baru di nusantara. Mulai dari sabang hingga merauke si kulit bundar menjadi menjadi tontonan yang paling mengasyikan dan menghanyutkan. Di bandung separuh nyawa warganya tertambat pada PERSIB maung bandung, tim sepakbola yang lahir pada tahun 1930 awalnya merupakan sebuah tim perjuangan urang bandung melawan eksistensi penjajahan Belanda di bumi pertiwi kini bermetamorfosis menjadi ikon kota kembang. Sehingga jika berbicara bandung terasa hambar manakala kita tidak membicarakan PERSIB. Jika PERSIB sang pangeran biru bertanding maka jalanan kota kembang nyaris sepi karena warganya stand by di depan layar kaca menonton aksi tim kesayangannya. Tapi bagi bobotoh fanatik menonton melalui televisi dianggap kurang seru alias tidak berasa. Berbeda jika kita menonton langsung di stadion, kita akan mengalami sensasi yang luar biasa, mulai dari berteriak memberi semangat hingga sumpah separah lepas keluar menghiasi atmosfir pertandingan. Semangat dan sorak sorai para bobotoh menjadi energi ekstra yang membuat Persib Maung Bandung tampil garang di kandang menerkam setiap lawan yang mencoba menghadang. Maka tak salah jika bagi para bobotoh fanatik persib maung bandung yang tergabung dalam viking, menonton langsung tim kesayangannya adalah wajib hukumnya. Akhirnya tak salah dengan kehadiran bobotoh di stadion Si Jalak Harupat, tim tamu yang bertandang hampir semuanya takluk di hadapan PERSIB. Dan ketika para bobotoh tak hadir memberikan semangat PERSIB pun seolah loyo, dan terbukti ketika PERSIB hanya bisa bermain kaca mata 0-0 dengan musuh bebuyutannya PERSIJA Jakarta di putaran pertama kemarin. Namun kehendak bobotoh memberikan dukungan langsung di stadion kadang tidak terwujud, ini diakibatkan tiket yang sering ludes diborong para calo. Hal tersebut tampak pada hari jumat 22 januari 2010, sehari menjelang pertandingan klasik antara PERSIB VS PERSEBAYA, para calo leluasa berkeliaran di depan loket resmi di stadion siliwangi menawarkan tiket dengan harga selangit. Pertandingan itu sendiri digelar di stadion si Jalak Harupat Soreang. Namun dikarenakan jarak yang jauh hampir 20 km dari pusat kota kembang, akhirnya banyak bobotoh yang membeli tiket di stadion siliwangi yang berada di tengah kota. Para calo tersebut memang telah memborong tiket beberapa hari sebelum pertandingan prestisius yang menyedot animo bobotoh itu digelar. Kemudian mereka dengan leluasa menjual kembali tiket tersebut kepada para bobotoh, mulai dari tiket utara selatan yang murah hingga VIP pun mereka sediakan bahkan tiket tribun timur yang menjadi tempat favorit para bobotoh pun mereka punya. Pada kesempatan ini saya sempat memperhatikan dan berbincang dengan seorang calo, sebutlah namanya Pak Entis. Pria paruh baya ini selalu aktif menghampiri para bobotoh yang baru sampai di stadion siliwangi, " soklah daripada antri " ujar Pak Entis merayu bobotoh sambil menunjuk antrian para bobotoh yang mengulas. " Di loket, tiket tribun timur mah sudah habis " lanjut pak entis. Rayuannya berhasil, ada seorang mahasiswa yang belum sempat turun dari motornya membeli 3 buah tiket. "Malas ngantri kang saya mah, gak apa-apalah cuma beda beberapa ribu " ujar anak muda tersebut kepada saya  sambil melajukan sepeda motornya. Di sela menjajakan tiketnya, Pak Entis sempat memperlihatkan kepada saya lembaran kuitansi sebagai bukti bahwa dia telah memborong tiket pertandingan PERSIB kontra PERSEBAYA. --- RMD--- tulisan ini saya publish juga di web pribadi saya silakan lihat tulisan lainnya : anak komunis bicara quran Urang Sunda Mah Harus Kaya Taufiq Ismail Sang Pujangga Bicara Komunisme

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun