Mohon tunggu...
Kang Nihat
Kang Nihat Mohon Tunggu... -

Muhammad Amirudin,( Kebumen,28 Desember 1993).Panggilan: NIHAT ,Jama’ah Maiyah Nusantara,asli Kebumen.Bekerja di Dunlop Indonesia.Hobi menulis,membaca & menonton Kunjungi Saya di http:// www.kangnihat.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru Honorer, Guru PNS, dan Guru Sejati

26 November 2016   10:35 Diperbarui: 26 November 2016   10:45 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenai metode pengajaran,penulis mencoba mengambil dari pendapat Anwar Jundi.

Anwar Jundi dalam kitabnya “At Tarbiyah wa bil haul ajyal fi dlouil islam” membagi metode pembelajaran menjadi 4 metode :

1.Metode Nasihat ( Thoriqoh bil mau’idhoh)

Metode ini biasanya dilakukan guru dengan cara memberikan nasihat seperti bagaimana cara menghormati guru (menyapa guru,bersalaman dan lain seagainya),bertutur kata yang baik,menghormati orang tua,cinta kepada Allah dan RosulNya.Biasanya metode ini menjelaskan dengan kebenaran,memotivasi untuk beramal dan peringatan adanya kemadhorotan yang harus dihindari.Misalnya saja nasihat untuk bertauhid,menegakan amar ma’ruf nahi munkar.

2.Metode dengan perkataan yang jelas

Guru dituntut untuk memiliki sifat komunikatif artinya mudah dipahami ,nyambung dan mudah diserap siswa.misalnya guru memberi materi pelajaran akhlak semacam menghormati orang tua.Anak dipaksa secara halus untuk meniru akhlak Rosululloh perlahan-lahan tetapi maksud tujuannya jelas.

3.Metode teladan yang baik

Anwar Jundi menegaskan bahwa siswa lebih banyak mengambil pelajaran melalui ikut-ikutan dan meniru perbuatan dibandingkan melalui nasihat-nasihat dan petunjuk secara lesan.Nasihat mungkin seperti paksaan secara halus namun meniru dan tiruan lebih efektif untuk siswa dalam berubah.Dalam prakteknya metode ini ada 2 carayaitu direc maksudnya guru memberi teladan,agar ditiru yang kedua non direct yaitu menceritakan kisah-kisah kepahlawanan,syuhada,nabi/rosul,dan orang-orang yang menginspirasi lainnya sehingga siswa bisa menjadikannya sebagai uswatun hasanah.

4.Metode merenungkan/memikirkan masa lalu (ibroh wa bil qishoh)

Dalam metode ini siswa diajak untuk merenungkan kisah-kisah orang-orang yang saleh atau nabi/rosul.Misalnya dalam kisahnya Nabi Yusuf itu terdapat suatu I’tibar,sehingga siswa bisa diajak merenungkannnya sehingga hal ini bisa melatih berfikir sehat dan dapat meningkatkan akhlak yang baik.

Demikianlah beberapa metode yang dikemukakan penulis menurut Anwar jundi.Jika kita mau sungguh-sungguh,insya Allah ,siswa kelak akan menjadi generasi yang cerdas otak dan akhlaknya,baik dan cinta kepada Tuhan,sesama manusia dan lingkungan sekitar.Dan semestinyalah Guru berperan layaknya guru yang mendidik dengan sepenuh hati,bukan menjadi guru yang malah dagang karena orientasinya penghasilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun