Mohon tunggu...
Kang Nihat
Kang Nihat Mohon Tunggu... -

Muhammad Amirudin,( Kebumen,28 Desember 1993).Panggilan: NIHAT ,Jama’ah Maiyah Nusantara,asli Kebumen.Bekerja di Dunlop Indonesia.Hobi menulis,membaca & menonton Kunjungi Saya di http:// www.kangnihat.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hoax Dan Fitnah Di Internet

26 November 2016   01:04 Diperbarui: 26 November 2016   01:16 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era internet,kita dihadapkan dengan berita-berita, baik itu berbentuk tulisan di media mainstream atau media bawah tanah (pribadi),tulisan esai,tulisan pendek di media sosial,pesan berantai di facebook,twitter,instagram,w.a dan lain-lainnya.Semua nyaris menjejali diri kita dengan sesuatu yang baru.Yang tanpa sadar akan membentuk pola pikir yang juga baru.

Semua hadir di depan alat genggam kita (smartphone) tanpa mau kita sadari bahwa sebenarnya tidak semua berita itu kita butuhkan.Tidak semua tulisan itu perlu kita baca dan fikirkan.Tidak semua berita atau isu-isu itu kita ikut nimbrung lalu ikut memanas-manasi tanpa mau berfikir bagaimana menyelesaikan masalah di dalam berita itu.

Kuncinya sebenarnya tidak terlalu sulit,Jika kita fikir kita tidak bisa menyelesaikan masalah di berita itu maka cukup dengan mendo’akan dan tutup tidak baca berita itu.Toh kita tidak bisa menyelesaikan masalah disitu.Tetapi jika kita mengira bahwa kita bisa menyelesaikan masalah maka nimbrung dan ikut berpartisispasi di dalam berita itu juga bagus.

Masalah terbesar adalah berita-berita yang dimunculkan di media sosial baik mainstream atau pribadi,biasanya berita yang akan menggiring netizen ke dalam kubu pro dan kontra atau isu-isu yang kontroversial sehingga sebenarnya kita patut mewaspadai bahwa apakah dengan membaca berita itu ada manfaatnya untuk kita atau tidak.

Dengan berpedoman apakah dengan membaca berita itu ada manfaatnya atau tidak,kita akan menikmati banjir informasi dengan lebih bijak dan cerdas.Jika ada manfaatnya kita baca dan jika tidak bermanfaat kita tinggalkan.

Yang paling ditakutkan di media sosial adalah adanya propagandis yang bisa merusak isi asli berita dengan tujuan fitnah,adu domba,dan berbagai hal yang busuk lainnya.Kita mengenal teknik BIG LIE yaitu menyebarluaskan berita bohong melalui media massa baik mainstream atau pribadi sebanyak mungkin dan sesering mungkin hingga kemudian kebohongan tersebut dianggap sebagai suatu kebenaran.Di era internet,kita dihadapkan dengan berita-berita, baik itu berbentuk tulisan di media mainstream atau media bawah tanah (pribadi),tulisan esai,tulisan pendek di media sosial,pesan berantai di facebook,twitter,instagram,w.a dan lain-lainnya.Semua nyaris menjejali diri kita dengan sesuatu yang baru.Yang tanpa sadar akan membentuk pola pikir yang juga baru.

Semua hadir di depan alat genggam kita (smartphone) tanpa mau kita sadari bahwa sebenarnya tidak semua berita itu kita butuhkan.Tidak semua tulisan itu perlu kita baca dan fikirkan.Tidak semua berita atau isu-isu itu kita ikut nimbrung lalu ikut memanas-manasi tanpa mau berfikir bagaimana menyelesaikan masalah di dalam berita itu.

Kuncinya sebenarnya tidak terlalu sulit,Jika kita fikir kita tidak bisa menyelesaikan masalah di berita itu maka cukup dengan mendo’akan dan tutup tidak baca berita itu.Toh kita tidak bisa menyelesaikan masalah disitu.Tetapi jika kita mengira bahwa kita bisa menyelesaikan masalah maka nimbrung dan ikut berpartisispasi di dalam berita itu juga bagus.

Masalah terbesar adalah berita-berita yang dimunculkan di media sosial baik mainstream atau pribadi,biasanya berita yang akan menggiring netizen ke dalam kubu pro dan kontra atau isu-isu yang kontroversial sehingga sebenarnya kita patut mewaspadai bahwa apakah dengan membaca berita itu ada manfaatnya untuk kita atau tidak.

Dengan berpedoman apakah dengan membaca berita itu ada manfaatnya atau tidak,kita akan menikmati banjir informasi dengan lebih bijak dan cerdas.Jika ada manfaatnya kita baca dan jika tidak bermanfaat kita tinggalkan.

Yang paling ditakutkan di media sosial adalah adanya propagandis yang bisa merusak isi asli berita dengan tujuan fitnah,adu domba,dan berbagai hal yang busuk lainnya.Kita mengenal teknik BIG LIE yaitu menyebarluaskan berita bohong melalui media massa baik mainstream atau pribadi sebanyak mungkin dan sesering mungkin hingga kemudian kebohongan tersebut dianggap sebagai suatu kebenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun