Artinya apa?, ternyata dalam pengelolaan pembangunan selama kepemimpinan Helldy Agustian hususnya pengelolaan keuangan daerah Pemkot Cilegon morat marit. Ini tentu saja persoalan daerah yang serius. Kenyataannya ada anggaran tapi  tidak bisa melaksanakan pembangunan, sebaliknya  adanya devisit anggaran sudah pasti  sulit akan melaksanakan pembangunan, korbannya bukan hanya kegiatan pembangunan yang amburadul, tapi  pegawai  pemkot terpaksa banyak yang pinjam ke pinjol karena gajinya tertahan oleh Kas yang isinya digeser kesana kemari karena adanya kekosongan. Sungguh memprihatinkan.
Semoga saja, kondisi persolan daerah di Cilegon seperti ini tidak terjadi lagi kedepannya jika nanti terpilih walikota yang baru. Namun jika Walikota yang sekarang terpilih kembali dalam kontestasi pilkada saat ini, tak ada jaminan untuk memperbaiki keadaan karena semua ini terjadi lantaran berkorelasi dengan pimpinan daerah yang tidak mampu mengkordinasikan pembangunan dengan OPD masing masing. Kondisi seperti ini terjadi pada kepemimpinan Helldy Agustian.
Mau bantah?.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H