Mohon tunggu...
kang nasir
kang nasir Mohon Tunggu... Politisi - Tenaga Ahli DPRD Cilegon

Politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Harga Sebuah Pencitraan

27 Januari 2024   13:22 Diperbarui: 27 Januari 2024   15:56 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover tempelan (Dok. Pribadi)

Cover belakang dengan narasi (dok. pribadi)
Cover belakang dengan narasi (dok. pribadi)

Dibalik semua itu,  terdapat  Fakta lain terkait cover TEMPO dalam penerbitan edisi Kemerdekaan itu (Edisi yang sama). Saya mendapat kabar dari seorang sahabat diluar Cilegon,ternyata TEMPO yang beredar diluar Cilegon, covernya tidak ada foto Walikota Cilegon, TEMPO hanya menerbitkan majalah dengan cover aslinya berupa karikatur yang terkait dengan laporan utama.

Untuk meyakinkan, saya berusaha mendapatkan fisik TEMPO dengan cara membeli melalui satu aplikasi. Ternyata kabar dari sahabat saya benar adanya, setelah paket tiba,  cover TEMPO edisi tersebut tidak  ada foto Walikota Cilegon dan advetorialnya.

Cover asli yang beredar se Indonesia tanpa  cover tempelan (dok. Pribadi)
Cover asli yang beredar se Indonesia tanpa  cover tempelan (dok. Pribadi)

Tentu saja menjadi pertanyaan, ada apa sebenarnya  dengan masalah ini?. Sementara  dikalangan masyarakat Cilegon bergaung bahwa Walikota Cilegon dan Pemerintah Kota Cilegon sudah terkenal diseluruh Indonesia karena sudah masuk majalah TEMPO.

Ini adalah Fakta yang tidak bisa dibantah bahwa  TEMPO edisi khusus Kemerdekaan yang beredar di seluruh Indonesia covernya beda dengan yang beredar di Cilegon minimal yang dibagikan di masing masing OPD Pemkot Cilegon. Jika demikian adanya, maka Pemkot Cilegon telah melakukan kebohongan public, seolah Walikota Cilegon serta Program Pemkot Cilegon sudah diketahui pembaca TEMPO sejagat nusantara Indonesia, padahal nyatanya tidak demikian. Dalam bahasa hukum, bisa jadi ini dikatagorikan sebagai kegiatan yang fiktif. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Pemkot Cilegon mempertanggung jawabkan hal ini kepada public lantaran saya yakin pemasangan advertorial itu menggunakan anggaran APBD ratusan juta.

Sebagai catatan ahir dari tulisan ini,  kita dapat melihat bahwa kinerja Pemkot Cilegon lebih mengedepankan kegiatan  Pencitraan dibandingkan dengan kegiatan yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat. Dana ratusan juta dari APBD digelontorkan hanya untuk kepentingan Pencitraan, padahal kepentingan masyarakat masih banyak kebutuhan.Lebih penting mana dana ratusan juta untuk membayar iklan  dibanding untuk membenahi jalan yang rusak seperti yang ada di Purwakarta, Grogol dan lainnya.

Begitulah harga sebuah Pencitraan di Pemerintah Kota Cilegon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun