Kali ini, terus memperhatikan film. Sambil nyedot susu di sih. Di botol. Bahkan dia tertawa ketika kami, penonton dewasa termasuk dua kakaknya yang belasan tahun, tertawa terbahak-bahak. Sesekali, ia bahkan tertawa ketika kami hanya tersenyum. Kadang memang ia tertawa pada adegan-adegan slapstick. Tapi adakalanya, si kecil tertawa ringan untuk adegan dan suasana yang menurut saya, ‘butuh’ pencernaan.
Jelas, saya tidak tahu, dan tidak akan tahu, apakah alasan Sagara tertawa sama dengan kami yang dewasa. Tapi saya percaya, film ini berhasil menyampaikan pesannya—apapun itu—kepada si kecil.
Sebuah film, berhasil membuat seorang ibu—yang lelah mengurus rumah di hari libur—tetap terjaga dan tertawa, dan seorang bocah tiga tahun terpukau…bagi saya, ini wow. Cobain deh, ajak keluarga nonton. Ke bioskop dulu, karena nonton DVD bajakannya pasti gak akan seseru itu. Itu aja dulu. Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H