Setelah lama menunggu, dan waktu pun sudah menujukkan sebentar lagi saatnya berbuka, Ahmad dan rekannya memutuskan untuk meninggalkan tempat mengintai.
Tidak berapa lama, ada seseorang yang berjalan mengendap-endap mendekati pelataran masjid. Dia terlihat sedang mengamati situasi untuk mencari waktu dimana pengurus sedang lengah karena sibuk menyiapkan hidangan berbuka. Di tangannya terlihat bungkusan plastik yang di dalamnya diselimuti kertas bekas koran berminyak.
Setelah merasa aman dari pandangan para pengurus, laki-laki itu langsung menaruh bungkusannya di depan masjid, lalu pergi secepat mungkin meninggalkan bungkusan itu dan secarik kertas di atasnya bertuliskan ‘Selamat Menikmati Hidangan Tu(h)an.’
Allahu Akbar ... Allahu Akbar ....
Suara adzan mengema, para jemaah dan pengurus masjid bersama-sama menikmati hidangan berbuka yang tersedia ditambah 10 buah tempe goreng.
Di seberang sana, laki-laki tua duduk di samping gerobak berisi kardus dan barang-barang bekas, tersenyum menyaksikan semua aktifitas berbuka di masjid itu.
“Alhamdulillah, saya bisa berbuka dengan nikmat, Tuhan. In shaa Allah, berkurang lagi 10 dosa saya hari ini,” ucapnya penuh kebahagiaan dan pengharapan.
Catatan:
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community