Mohon tunggu...
ABDF
ABDF Mohon Tunggu... Jurnalis - ABDF

Bercerita dengan kata untuk edukasi kita bersama.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Komunitas Touring Indonesia (KTI) Sambangi Pabrik Gutta Percha yang Legendaris

5 November 2024   09:09 Diperbarui: 5 November 2024   09:22 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Escape Heritage Vol.1 melintasi jalur yang disediakan panitia. (Doc. KTI)

Khusus untuk Pabrik Gutta Percha Tjipetir ini memiliki sejarah tersendiri dan karetnya sendiri memiliki kualitas sangat baik. Bagaimana tidak, pada zaman dahulu warga pribumi mempertahankannya mati-matian hingga harus rela membakar pabrik agar tidak kembali diambil Belanda saat agresi militer.  

Gutta Percha merupakan getah tahan air garam dan dulu diproduksi untuk menjadi kabel jaringan komunikasi bawah laut. Kurang lebih berproduksi pada kurun waktu 1885-1921. 

Lokasi pabriknya sendiri sekarang sudah berstatus sebagai cagar budaya Kabupaten Sukabumi. Kendati demikian aktivitas di dalamnya masih digunakan untuk produksi karet. Tapi bukan untuk kabel lagi melainkan sebagai kebutuhan medis seperti tambal gigi. 

Saat dikunjungi oleh peserta KTI Escape Heritage Vol. 1, salah satu perwakilan PTPN 1 yakni Bapak Budi menyampaikan pabrik gutta percha ini semakin terkenal sebagai cagar budaya nasional. 

"Pabrik Gutta Percha ini semakin terkenal sebagai cagar budaya nasional, sehingga bisa punya anggaran untuk maintenance dan perbaikan agar pengunjung semakin nyaman dan produksi tetap berjalan." ungkap Pak Budi.*** 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun