ABDF - Riders pecinta motor klasik sudah ramai membicarakan bahkan menantikan kehadiran Royal Enfield Classic 650. Rasanya apa yang mereka diskusikan akan segera terwujud dan siap di-launching.Â
Komunitas pecinta atau pengguna sepeda motor RE Classic di Indonesia cukup banyak, bahkan dapat dikatakan mendominasi. Kehadiran Royal Enfield Classic 650 tentunya sangat mereka nantikan.Â
Negara pertama yang akan merasakan motor bergaya klasik ini tentunya adalah tanah kelahirannya yakni India. Namun, pada ajang pameran otomotif EICMA, 7-10 November di Italia nanti dimungkinkan Classic 650 akan diperkenalkan.Â
Motor kelima RE dengan kubikasi mesin besar ini kemungkinan akan menggunakan pararel-twin 648cc. Sama seperti yang sudah digunakan pada motor-motor mereka yang lain seperti Interceptor 650, Continental GT 650, Super Meteor 650, dan terbaru adalah si motor kanvas custom Shotgun 650.Â
Secara garis besar desainnya tidak akan jauh dari Classic 350 yang saat ini menjadi ujung tombak penjualan Royal Enfield di Indonesia. Setidaknya untuk bagian tangki bensin, spakbor, panel bodi pun akan seperti Classic 350.Â
Apalagi pada desain lampu bulat yang merupakan ciri khas dari motor klasiknya RE. Begitu juga dengan velg jari-jari, logo retro 'Royal Enfield' pun tetap disematkan.Â
Tenaga dan Tampilan Royal Enfield Classic 650Â
Gaya khas untuk ketampanan model klasik akan kian menggoda dengan warna dual tone. Secara visual hal lain yang sudah familiar dengan kita pada motor ini adalah sentuhan pada blok mesin serta knalpot krom yang identik dengan kesan klasik.Â
Mesin yang digunakan tidak mengalami ubahan, yakni mesin pararel-twin 648cc, 47 hp dan 52 Nm untuk torsi. Transmisinya sendiri jika mengikuti model-model lainnya bermesin sama adalah 6 percepatan.Â
Meski dengan mesin yang hampir 2 kali lebih besar, karakter mengendarainya diharapkan akan tetap dipertahankan dan setidaknya seperti Classic 350. Untuk tampil segar, tidak menutup kemungkinan Royal Enfield akan memberikan pilihan velg alloy.Â
Fitur keselamatan kemungkinan akan menggunakan piringan cakram 320 mm pada bagian depan. Sementara untuk belakang bisa jadi 255 mm layaknya Interceptor 650. Kondisi seperti ini sudah dikatakan cukup, mengingat motor klasik nyamannya untuk digunakan dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi. Meski pun kubikasi mesinnya cukup besar, tapi secara kodratnya motor ini digunakan untuk menikmati perjalanan. ***Â
