Mohon tunggu...
ABDF
ABDF Mohon Tunggu... Jurnalis - ABDF

Bercerita dengan kata untuk edukasi kita bersama.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kuatkan Ukhuwah, Geothermal Riders Indonesia (GRI) Lakukan Fun Ride

13 Mei 2024   15:40 Diperbarui: 14 Mei 2024   06:26 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta Fun Ride Geothermal Ride Indoensia. (Kangmox)

ABDF - Geothermal Riders Indonesia (GRI) lakukan perjalanan fun ride touring jarak menengah. Start dari Jakarta perjalanan ditujukan ke Waduk Cirata, Purwakarta.

Berdirinya Geothermal Riders Indonesia adalah selain jadi wadah hobi penikmat bersepeda motor juga ditujukan bagi mereka yang peduli akan energi bersih, energi berkelanjutan serta ramah terhadap lingkungan.

Fun Ride ke Waduk Cirata ini selamat dikomandoi oleh Presiden Geothermal Riders Indonesia, Ismoyo Argo. Pria yang murah senyum ini pun menyampaikan kedepannya mereka akan banyak melakukan aksi yang berhubungan dengan misi GRI.

Presiden GRI, Ismoyo Argo. (Kangmox)
Presiden GRI, Ismoyo Argo. (Kangmox)

“GRI merupakan wadah nirlaba bagi para pecinta roda dua dan konsisten terhadap energi bersih, energi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Ini wadah hobi olah raga, pecinta roda dua yang ke depannya akan mengunjungi site-site geothermal, kampanye, aksi sosial, dan pelestarian lingkungan.” ungkap Ismoyo yang menjelaskan di sela-sela fun ride.

Keseruan Fun Ride Geothermal Riders Indonesia 

Peserta fun ride saat melintas di Waduk Cirata. (Kangmox)
Peserta fun ride saat melintas di Waduk Cirata. (Kangmox)

Titik kumpul awal perjalanan dilakukan di Jalan Raya Bogor, tepatnya di daerah Ciracas sekitar jam 4 pagi. Sekitar 20-an peserta pun meramaikan kegiatan pertama di tahun 2024 tersebut.

Kegiatan fun ride sekaligus halal bihalal ini melakukan perjalanan berangkat melintas Jalan Raya Bogor, Puncak, Cianjur, dan Cipatat, Kabupaten Bandung sebelum masuk ke area Waduk Cirata, Purwakarta.

Mengingat perjalanan dimulai sebelum matahari terbit, seluruh peserta akhirnya melakukan sarapan di daerah Puncak, Kabupaten Bogor. 

Di sela-sela sarapan, presiden GRI dan Sekjend, Teddy menyampaikan beberapa rencana besar ke depan yang akan dilakukan. Di antaranya adalah berkaitan dengan pembentukan chapter. 

Tidak hanya itu, mengingat wadah pecinta motoran ini masih baru ada juga beberapa anggota newbie yang diperkenalkan. Mereka sendiri berasal dari berbagai kota namun dari perusahaan yang berkecimpung dalam energi panas bumi.

Peserta fun ride saat melintas di Jalan Raya Bandung - Sukabumi. (Kangmox)
Peserta fun ride saat melintas di Jalan Raya Bandung - Sukabumi. (Kangmox)

Keseruan di jalan raya tidak lepas kontrol begitu saja. Meski didominasi oleh kendaraan dengan cc besar, tapi tidak ada arogansi di dalamnya. Bahkan ada beberapa yang mengendarai Harley-Davidson hingga Yamaha Mio.

Setelah beberapa waktu melintas di jalan nasional dan besar, di daerah Rajamandala rombongan memasuki jalan perkampungan bahkan jalur hilir-mudik kendaraan pengangkut sampah. 

Sekitar jam 11 siang rombongan fun ride GRI memasuki area Waduk Jatiluhur, maklum mereka sempat tertahan karena turun hujan. Perjalanan dihentikan untuk menghindari adanya hal yang tidak diinginkan dikarenakan permukaan jalan licin.

Sekjend GRI, Teddy sekaligus RC Fun Ride. (Kangmox)
Sekjend GRI, Teddy sekaligus RC Fun Ride. (Kangmox)

Keindahan alam dan kekuatan konstruksi Waduk Cirata membuat peserta bersyukur dapat melihat dan berkendara sepeda motor di area tersebut.

Di tengah menikmati keindahan dan ketenangan di area Waduk Jatiluhur, presiden dan sekjend GRI menyerahkan pin apresiasi kepada beberapa peserta fun ride.

Mereka yang mendapatkan pin telah memenuhi syarat yakni touring dan sunday morning ride.

Di antara yang mendapatkan pin adalah Om Leksono (Honorary), Om Hanif (Honorary), Om Bagus (VP Membership), Om Dhika (VP Touring), serta dua member yakni Om Jundy dan Om Fardiansyah.

Bahkan yang tidak kalah mengagumkannya lagi seluruh peserta dapat menikmati hidangan masakan ala perkampungan di sekitar waduk. Salah satu yang jadi primadonanya adalah sambal mentah yang dibuat secara dadakan.*** 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun