Kemajuan teknologi dan inovasi tidak dapat ditawar-tawar kehadirannya. Begitu juga pada dunia medis. Salah satu bukti adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta. Mereka telah berhasil menangani kasus hernia diafragmatika kanan pada bayi.Â
Penanganan ini menggunakan teknologi Video Assisted Thoracoscopic Surgery alias VATS. Operasinya sendiri dipimpin oleh dr. Leecarlo Millano, Sp. BA, Subsp. D.A.(K). Ia merupakan ahli bedah anak sekaligus wakil ketua umum 1 Persatuan Dokter Spesialis Bedah Anak Indonesia (PERBANI).Â
VATS merupakan metode pembedahan minimal invasif. Di antara fungsinya adalah untuk membantu para dokter menjelajahi dan memperbaiki kerusakan menggunakan kamera. Aksesnya sendiri melalui beberapa sayatan kecil.Â
Selain memberikan nilai tambah dalam waktu pemulihan yang lebih singkat, metode ini juga mampu mengurangi risiko komplikasi pasca operasi dengan signifikan.Â
Metode ini memberikan kepuasan, khususnya pada dr. Leecarlo. Bahkan disampaikan juga oleh dokter - yang akrab disapa dr. Carlo dapat mengurangi trauma pada pasien.Â
"Kami sangat bangga dengan kesuksesan operasi ini. Metode VATS memberikan hasil yang memuaskan dan mengurangi trauma pada pasien." ungkap dr. Carlo yang merupakan pimpinan operasi tersebut.Â
Meskipun sudah dan akan selalu menggunakan pelayanan medis berkualitas tinggi, namun pendekatan yang tidak akan hilang adalah secara manusiawi.Â
Penyakit hernia diafragmatikan sendiri adalah kondisi langka. Penanganannya menuntut tindakan yang cepat dan tepat. Penggunaan VATS sendiri merupakan wujud komitmen RSUD Tarakan mengatasi tantangan medis yang komplek.Â
Pengambilan keputusan dalam menggunakan metode VATS tidak lepas dari dukungan manajemen RSUD Tarakan. Mulai dari Direktur RSUD Tarakan, drg. Dian Ekowati, MARS, Wakil Direktur Pelayanan Medis, dr. Weningtyas Purnomorini, MARS dan Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan, drg. Iwan Kurniawan, M.Si.Â
Hingga akhirnya kesuksesan satu tindakan penyembuhan tidak lepas dari kerja sama antar stakeholders dan manajemen.Â