Tahun 2023 akan segera berakhir. Beberapa komunitas motor bergegas merencanakan touring penutup. Tanpa kecuali RoRI Sub Chapter Braders yang mengenasnya dengan tajuk Pelesiride RoRI Braders.Â
Pelesiride merupakan paduan dari kata pelesiran dan ride. Dalam bahasa Sunda, pelesiran bermakna jalan-jalan. Begitu juga dengan tujuan touring ini yang perjalanannya dibuat sesimpel mungkin.Â
Peserta Pelesiride berjumlah belasan orang. Touringnya sendiri lebih banyak menitikberatkan untuk menikmati pesisir selatan tanah Pasundan. Meski demikian ada keindahan dataran tinggi yang dapat dinikmati yakni di daerah Cianjur Selatan.Â
Waktu yang dipilih adalah dari tanggal 24 hingga 26 November 2023. Meski terbilang masuk dalam musim hujan, namun tidak mempengaruhi mereka untuk pelesiran menggunakan sepeda motor kesayangan.Â
"Mantap, jalur keren, emosional dapat, kekeluargaan apalagi. Rombongan tidak terlalu panjang/ pendek, dan Pansela yang menurut saya jalur ajib buat belajar touring di kedepan hari." ungkap K. Rafael Ernest, Deputy Marshall RoRI Sub Chapter Braders.Â
Start dari Depok, pemberhentian pertama di Kota Bogor. Di sana bertemu dengan beberapa member dari Bogor yang akan ikut Pelesiride ke Pangandaran. Makan siang di Cianjur. Setelah itu langsung tancap gas menuju pemberhentian pertama di Santolo, Kabupaten Garut.Â
Uniknya, penginapan yang digunakan oleh RoRI Sub Chapter Braders merupakan lokasi dua tahun lalu RoRI Sub Chapter Bekasi bermalam. Perjalanan pun sama yakni akan ke pantai di Pangandaran.Â
Hari kedua dimulai dengan perjalanan sekitar jam 8 pagi. Pemberhentian pertama di Pantai Madasari, Kabupaten Pangandaran. Selain menikmati pantai, di sana belasan peserta touring makan siang dengan sajian olahan lobster dan ikan laut.Â
Setibanya di Pangandaran dan setelah barang-barang dirapihkan di hotel. Sebagian peserta Pelesiride bergegas mencari ikan asin jambal roti dan beberapa makanan khas dari Pangandaran. Ada juga peserta yang memilih untuk menikmati suasana sore di pantai.Â
Hujan Hiasi Perjalanan Pulang PelesirideÂ
Mengingat perjalanan berangkat sudah menyusuri sebagian pesisir selatan tanah Pasundan. Jadi perjalanan pulang menuju Depok memilih jalur biasa yakni Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Malangbong, Nagreg, Cibiru, Jalan Soekarno Hatta, Cimahi, Padalarang, Cianjur, Puncak, Kota Bogor dan Depok.Â
Perjalanan diwarnai insiden kecil. Di Banjarsari sedang ada perbaikan jalan. Salah satu petugas salah memberikan kode. Akhirnya rombongan depan saling bersenggolan ban depan dengan plat nomor belakang.Â
Fachmi, RC perjalanan ini harus melepas plat nomor dampak disruduk. Kemudian Toto harus ikhlas spakbor belakangnya nempel ke ban depan Classic 500 miliknya.Â
Makan siang saat perjalanan pulang dilakukan di daerah Tasikmalaya. Adapun ngopi sore dipilih salah satu cafe di Jln. Soekarno Hatta, Kabupaten Bandung.Â
Saat hendak melanjutkan perjalanan agak bimbang. Mengingat sebagian langit mendung  dan yang lainnya cerah. Ternyata, setelah berjarak kurang lebih 800 meter hujan turun. Akhirnya rombongan berhenti dan mengenakan jas hujan.Â
Mulai dari mengenakan jas has hujan di Kabupaten Bandung sampai sekitar Masjid Attaawun, Puncak hujan turun. Bahkan ketika masuk Kabupaten Cianjur suasana sangat gelap. Mengingat di lokasi tersebut terjadi pemadaman listrik.***Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H