Kehadiran towing untuk angkutan sepeda motor pasca touring pada dasarnya sangat membantu. Hal ini di luar "pamor" bahwa terhadap ungkapan "masa anak motor towing". Mengingat setiap pecinta motoran memiliki passion tersendiri dan perencanaan yang tidak selalu sama.
Ada biker yang berpikir bahwa jika sudah pernah melewati rute tersebut, jika tidak ada keperluan yang amat sangat kenapa mesti diulang.
Jasa towing sendiri ada yang menggunakannya dari titik keberangkatan. Atau sebaliknya dari titik finish mengangkut motor ke titik keberangkatan. Seperti yang dilakukan dua komunitas pengguna sepeda motor Royal Enfield saat touring ke KM 0 Indonesia di Sabang, Aceh.
Member Royal Riders Indonesia (RoRI) Chapter Jakarta dalam perjalanan Expedition to The West, 1-12 November 2023. Mereka mulai mengendarai sepeda motor dari Sekretariat Nasional RoRI di Menteng, Jakarta Pusat.Â
Setibanya di lokasi tujuan yakni KM 0 mereka tetap riding. Saat memasuki Kota Banda Aceh barulah motor-motor mereka di towing menuju Jakarta. Tepatnya di dealer RE Cibubur, Jalan Transyogi, Cibubur, Jakarta Timur.Â
Lain ceritanya dengan rombongan Eddi Brokoli. Dengan jumlah personil seperempat dari rombongan RoRI Jakarta, Eddi Brokoli memulai perjalanan dari KM 0. Jika diplesetkan maka akan terucap "Dimulai dari Nol Ya!".Â
Kemudian dari Kota Sabang mereka menyebrang ke Kota Banda Aceh dan melanjutkan perjalanan menuju Jakarta.Â
Harapan tak Sesuai yang Dijanjikan
Setiap rider memiliki kemampuan yang berbeda atau kekhususan tersendiri dalam kepemilikan dan penggunaan sepeda motor. Ada yang hanya memiliki satu kendaraan dan ada pula yang mengkhususkan satu kendaraan hanya untuk touring. Serta ada juga yang memiliki sepeda motor untuk hobi lebih dari satu.
Bagi mereka yang hanya mengandalkan satu kendaraan untuk touring harap bersabar. Mengingat tidak semua jadwal perjalanan mobil towing sesuai rencana. Meski hal itu sudah dimasukkan berbagai kondisi di luar dugaan. Misalnya saja kehabisan solar di SPBU atau ada insiden ban pecah.
Hal-hal seperti di atas perlu diwaspadai. Bahasa lainnya jika akan melakukan touring kembali jangan dijadwalkan berdekatan. Meski pun si koordinator atau pengusaha towingnya bilang akan selalu mengupdate keberadaan mobil towingnya kepada peserta touring.
Sepakat dengan orang-orang yang menyatakan bahwa lebih baik ditunggu daripada harus menunggu. Artinya komitmen yang sudah disampaikan dipegang teguh. Misalnya ada hal di luar rencana dan kehendak pastinya harus dikoordinasikan.
Terlebih pada zaman sekarang kecanggihan teknologi bidang informasi sangat pesat. Salah satunya dapat melalui chat aplikasi grup WA.Â
Kisah lain dari penantian motor yang ditowing terjadi pada jasa towing yang dikoordinatori oleh Albert. Ia menjanjikan motor akan tiba di Jakarta hari Senin atau sembilan hari pasca keberangkatan mobil towing dari Kota Banda Aceh ke Jakarta.
Dalam percakapan dengan ketua panitia touring Albert menyampaikan motor akan tiba kurang lebih 5 sampai tujuh hari. Garansinya ia menyampaikan akan mengupdate titik capaian kota perlintasan mobil towing. Estimasi waktu tersebut disesuaikan dengan kondisi solar yang terbatas di daerah Sumatra.
Namun kenyataannya update titik capaian kendaraan tidak dilakukan. Kecuali setelah ada permintaan dari beberapa peserta touring terkait kondisi terbaru dari kendaraan mereka yang diangkut mobil towing.
Pada hari keenam atau ketujuh beberapa peserta ada yang berani menyampaikan bahwa motor sudah mereka tunggu kedatangannya. Mulai dari untuk digunakan kembali touring atau sekedar sunmori hingga untuk segera diservice.Â
Tapi, meskipun banyak pertanyaan sang koordinator atau pengusaha towing tersebut tidak memberikan update mobil towing sebagaimana ia sampaikan saat pengumpulan motor di Banda Aceh, 11 November 2023.
Dari kondisi dan kisah ini setidaknya dapat diambil poin betapa pentingnya sebuah komunikasi dan koordinasi. Apalagi ini menyangkut kebutuhan dan agenda banyak orang.***Â