Yes, perjalanan saat itu mendapat dibarengi dengan dua unit mobil support dari Om Radian. Selain untuk membawa mekanik dan rider cadangan, mobil-mobil tersebut juga membawa perlengkapan peserta.Â
Jadi kalau biasanya turing pake motor itu bawa-bawa gembolan, ini tidak. Kecuali untuk Tommi (RoRI BRADERS) dan Ilham (RoRI Jateng).Â
Dua lelaki yang ditugaskan sebagai sweeper ini memilih membawa pakaian dan perbekalannya sendiri di atas motornya. Meski hujan apalagi cuma cuaca panas.Â
Kesabaran bagian dari perjalananÂ
Dalam Islam touring atau safar merupakan bagian dari ajab. Salah satu poinnya adalah kita tidak akan merasa nyaman saat berada di rumah. Misalnya saat touring kita tidak bisa tidur maksimal.Â
Tempat tidurnya saja akan sedapatnya. Seperti halnya dalam perjalanan ini, sempat pada satu malam tidur di warung kopi. Saat itu baru memasuki wilayah Provinsi Aceh.Â
Alasan dari road captain di warung tersebut hanyalah untuk minum kopi, setelah segar baru melanjutkan perjalanan. Padahal saat itu sudah jam 2 dini hari.Â
Tapi akhirnya setelah diputuskan, semua peserta sepakat untuk menutup mata di pendopo-pendopo dan bangku warung kopi.Â
Sekarang, saat perjalanan itu telah terlalui baru dapat menyatakan bahwa kesan-kesan dan pengalaman menarik lain ada saat harus menunggu berjam-jam kawan yang motornya mengalami masalah. Bukan hanya sekali, mogoknya motor tersebut terjadi beberapa kali.Â
Kemudian saat memasuki wilayah Kabupaten Mukomuko, qodarullah ada dua orang peserta touring yang mengalami kecelakaan tunggal.Â
Alhamdulillah tidak mengalami luka yang serius dan dua unit sepeda motor yang sama-sama tergeletak dapat melanjutkan perjalanan menuju KM 0 Indonesia.Â