Mohon tunggu...
ABDF
ABDF Mohon Tunggu... Jurnalis - ABDF

Bercerita dengan kata untuk edukasi kita bersama.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cegah Sekarang! Karena Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan DBD

19 Desember 2022   09:10 Diperbarui: 19 Desember 2022   09:12 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyakit akibat gigitan nyamuk ini tentu mengancam keselamatan kita semua. Alih-alih melakukan pengobatan akibat infeksi virus dengue ini, melakukan upaya pencegahan adalah pilihan yang terbaik untuk menghindari penyakit tersebut yang akan mengganggu aktivitas, mengurangi produktivitas, bahkan mengancam nyawa.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah memiliki program pencegahan DBD yang efektif. Program tersebut disingkat sebagai 3M Plus.

1. Menguras tempat yang menampung air serta membersihkan dinding penampung dari telur nyamuk yang menempel. Kita disarankan untuk melakukannya setiap hari saat musim hujan/pancaroba (dalam dan luar rumah)

2. Menutup rapat tempat penampung air, mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk (dalam dan luar rumah) ke dalam tanah

3. Memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Plus:

  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  • Menggunakan obat anti nyamuk
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
  • Bergotong royong membersihkan lingkungan
  • Memeriksa tempat penampungan air dari jentik nyamuk
  • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang sudah dikuras
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk

Kita juga dapat berkontribusi dalam menghambat perubahan iklim yang menjadi pendukung kejadian DBD saat ini dengan melakukan upaya berikut.

1. Hemat energi sebab sebagian besar listrik dan panas berasal dari batu bara, minyak, dan gas. Pemasangan panel surya juga dapat dijadikan pilihan.

2. Berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum sebab sebagian besar kendaraan menggunakan bahan bakar solar atau bensin (bahan bakar fosil) yang akan menyumbangkan gas rumah kaca.

3. Memperbanyak makanan nabati (dari tumbuhan) karena produksi makanan nabati menghasilkan lebih sedikit emisi dan membutuhkan lebih sedikit energi. 

4. Buang lebih sedikit makanan karena makanan yang membusuk akan menghasilkan metana (gas rumah kaca) yang kuat. Kita juga dapat mengubah sampah makanan tersebut menjadi pupuk kompos yang bermanfaat.

Langkah-langkah pencegahan di atas merupakan upaya sederhana yang perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mulai dari diri sendiri. Tanpa kontribusi seluruh lapisan masyarakat termasuk Anda dan kita, masalah DBD dan perubahan iklim tak bisa terselesaikan. (Ummu Humairoh dan Novita Rizka Wardhani)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun