Mohon tunggu...
ABDF
ABDF Mohon Tunggu... Jurnalis - ABDF

Bercerita dengan kata untuk edukasi kita bersama.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bikers Bedah Surau Bantu Pembangunan Madrasah di Banten

20 Oktober 2022   09:04 Diperbarui: 20 Oktober 2022   09:08 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama setelah penyerahan hasil renovasi kepada perwakilan Madrasah Al Anwar (Dok. Rezha Pn Junior)

Aktivitas motoran selain sarana untuk healing dapat juga menjadi media membantu sesama manusia yang membutuhkan. Seperti halnya yang dilakukan oleh beberapa pecinta motor dual purpose, mereka memiliki satu program Bikers Bedah Surau (BBS). Tahun 2022 ini merupakan ajang kedua mereka merealisasikan bantuan terhadap renovasi surau. Yang pertama berlokasi di Kampung Cianten Herang, Desa Pura Sari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Disana para biker membantu warga dalam merenovasi Musala Nur Hidayah. 

Musala ini dibangun atas swadaya masyarakat pada tahun 2018. Meski dalam pembangunannya mengalami banyak kendala, namun qodarullah akhirnya sarana ibadah dan berkumpulnya masyarakat dapat digunakan. 

Sama seperti Madrasah Al Anwar yang berlokasi di Jalan Citeras, Desa Cemplang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten pemilihan lokasi donasi dilakukan secara insidensial. Artinya ketika salah satu pecinta motor dual-purpose sedang riding dan melihat ada surau yang memprihatinkan maka akan dilihat lebih dalam sejauh mana urgensinya untuk dibantu. 

Madrasah Al Anwar sendiri adalah lokasi yang ditemukan oleh Eky Mursalin saat ia sedang riding santai. Ketika melihat banguan madrasahnya sudah tidak layak maka pria pengguna Royal Enfield Himalayan ini langsung mampir dan berbincang dengan pengelola madrasah. Saat semua dinyatakan layak, maka Eky memusyawarahkan dengan sesama pecinta dual purpose yang lain untuk membuat perencanaan perbaikan dan menggalang dana. 

Inisiator renovasi Madrasah Al Anwar, Eky Mursalin (kiri) dan Anis Lukman (kanan). (Dok. Rezha Pn Junior)
Inisiator renovasi Madrasah Al Anwar, Eky Mursalin (kiri) dan Anis Lukman (kanan). (Dok. Rezha Pn Junior)

Madrasah Al Anwar berada dalam pengelolaan Yayasan Pendidikan Al Anwar. Sebuah lembaga pendidikan swasta yang menggratiskan biaya sekolah bagi peserta didik yang tidak mampu. Sebagian dana operasional madrasah ini ada juga dari pemerintah, namun ungkap pengelola sekolah swasta ini lebih banyak menggunakan dana pribadi yang dulunya didapat dari hasil usaha sang pendiri yayasan. 

Kisah pilu renovasi madrasah pernah terjadi, saat itu ada oknum yang menawarkan renovasi sekolah, musala, dan toilet. Seiring berjalannya waktu hal itu tidak terwujud kecuali musala yang pembangunannya pun akhirnya lebih banyak menggunakan dana sekolah dan menghutang. 

Peresmian Ruang Kelas Madrasah Al Anwar 

Renovasi yang menghabiskan uang senilai kurang lebih Rp800 juta ini diperoleh dari 28% korporasi, 7% donasi berbentuk material, dan 68% dari komunitas pengguna sepeda motor dan komunitas. Hasilnya sendiri berupa tujuh ruang kelas dengan konstruksi dari container, beton, dan baja. 

Foto bersama setelah penyerahan hasil renovasi kepada perwakilan Madrasah Al Anwar (Dok. Rezha Pn Junior)
Foto bersama setelah penyerahan hasil renovasi kepada perwakilan Madrasah Al Anwar (Dok. Rezha Pn Junior)

Pelaksanaan donasi dan renovasi sendiri berjalan kurang lebih selama delapan bulan. Dalam kurun waktu tersebut anak-anak madrasah masih terus menjalankan aktivitas belajarnya di jam sekolah sebagaimana mestinya. Secara keseluruhan Yayasan Pendidikan Al Anwar memiliki jenjang TK, Madrasah dan Madrasah Tsanawiyah. Jumlah kelas ideal agar masing-masing terfasilitasi adalah 9 kelas.

"Ini luar biasa, diluar ekspektasi kami sebagai guru. Dulu kami juga ikut melakukan penggalangan dana yang luar biasa sulitnya. Ini yang tidak cari datang langsung bisa membangun enam kelas. Kami bersyukur dan tidak percaya akhirnya anak-anak bisa belajar dengan baik dan tempatnya bagus. Sempat ada pesimis karena biaya yang dikeluarkan hampir satu miliar, dalam perjalanan tidak mudah mencari donatur tapi alhamdulillah bisa berlanjut dan akhirnya selesai. itu melalui doa dan ulurang tangan donatur." ungkap Rosa Roliawati pimpinan dari Madrasah Al Anwar.

Rosa pun menjelaskan bahwa bahwa anak didiknya heran karena tidak ada jendela, ketika bangunan sudah jadi dan rapih mereka antusias sudah ingin menghias kelas dan dekorasi serta ada perlombaan kerapihan kelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun