Jadi kalau mau bermain dengan kecepatan disesuaikan saja dengan kondisi lalu lintas, kontur jalan dan banyak atau tidaknya belokan di jalur tersebut. Karena jujur saja motor ini belum saya rasakan kenyamanannya saat digunakan untuk belok dengan kecepatan di atas 30 km/jam. Serasa ada yang tidak beres dengan bannya.
Bisa jadi penyebabnya memang ban atau ada part lain di bagian roda depan yang harus diganti. Namun cerita kawan saya sesama rider motor matik Kymco KXCT ia tidak merasakan masalah tersebut. Mungkin saja karena ban yang kami gunakan beda. Kymco KXCT dia dipasangi merek Hidenau, sementara punya saya Maxxis.
Luar KotaÂ
Meski slogan motor matik Kymco KXCT adalah Explore Your City. Namun tidak haram untuk kita ajak lintas provinsi. Bahkan rencananya Kymco KXCT ini mau saya ajak nyebrang Selat Bali. Tentunya dengan bantuan Kapal Feri.Â
Adapun perjalanan keluar kota yang baru bisa dijalani adalah dari Depok menuju Malangbong, Kabupaten Garut. Ceritanya  perjalanan itu untuk ziaroh ke mertua yang sudah enam tahun pindah rumah ke kampung halamannya. Namun bagi saya ini juga jadi momen untuk merasakan KXCT di jalur lepas.
Maksud dari jalur lepas adalah tidak sepanjang perjalanan di lingkungan perkotaan dan perkantoran. Ada kalanya hanya pepohonan, perbukitan dan ketemu juga dengan pasar. Bahkan tidak jarang bertemu dan diganggu oleh truk besar yang bermuatan berlebih.Â
Berangkat jam 11 malam umunya akan menjanjikan sensasi tarik gas dan mengurangi rem diperjalanan. Namun nyatanya tidak demikian. Bisa jadi karena dua kendaraan yang menemani saya saat itu motornya 125cc. Atau karena pancaran lampu depan Kymco KXCT yang saya rasa tidak bia membantu visibilitas selama perjalanan.
Enaknya menggunakan motor dengan badan yang bongsor ini adalah badan kita bisa rileks bertumpu ke motor. Sementara jka menggunakan motor yang biasa "kecil" justru badan kita yang harus menyesuaikan dengan bobot motor yang ringan.Â
Saya pikir hal tersebutlah yang membuat kenapa perjalanan jauh menggunakan motor kecil membuat badan terasa capek. Sementara dengan Kymco KCXT meski kaki tidak bisa selonjoran namun alhamdulillah badan masih seger.
Tapi tetap yang namanya perjalanan kita harus bisa mengatur kesehatan badan. Jangan memaksa untuk terus berkendara lebih dari tiga jam. Meski hanya berhenti sekitar lima menit itu akan membantu konsentrasi tetap terjaga.
Disesuaikan juga waktu istirahatnya. Dengan siapa kita berkendara dan lokasi mana yang kita lalui saat itu. Keselamatan harus tetap diutamakan meski kita sedang berupaya untuk meraih kesehatan melalui istirahat di tengah perjalanan.