Dan kamu sayang, bekerjalah dan terus bekerja. Agar kelak jika ku mati, dirimu tetap mandiri di atas kakimu sendiri. Sehingga tak perlu pula lah berpikir untuk menikah lagi. Sehingga tak sia-sialah jika ruhku menantimu di depan pintu surga, demi hanya untuk dapat masuk ke sana bersama jika benar semua itu ada.
Enggak lucu kan jika sudah lama aku menantimu di sana, lalu muncul lah dirimu. Namun nongol pula suami barumu. Itu koplak, namanya. Ngook!
Mudah dipahami kan, Sayang? Â
Kriiik,...kriiik,...kriiik,...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H