Mohon tunggu...
Raditya Riefananda
Raditya Riefananda Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penjual Buku Eceran | Founder Aksarapedia.id "Hanya manusia biasa yang gemar menulis. Menulis yang saya bicarakan, berbicara apa yang saya tuliskan. Menulis apa yang saya lakukan, melakukan apa yang saya tuliskan."

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Ada "Pembodohan" di Dua Hal Ini: Poligami & Monogami

1 November 2015   02:35 Diperbarui: 1 November 2015   10:45 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Konten Viral"][/caption]

Beberapa waktu lalu, netizen sempat dihebohkan oleh video yang diupload oleh Ana Abdul Hamid melalui media youtube yang kemudian tersebar melalui media sosial seperti facebook dan twitter.

Dalam video itu, Ana mencoba menyampaikan ketidaksiapannya dalam menjalankan praktek poligami.

Setelah kemunculan video tersebut, kemudian beredar konten video yang serupa, namun menceritakan tentang sikap yang pro terhadap praktek poligami. Video tersebut di upload oleh Siti Ulwiyah.

Timbul berbagai spekulasi negatif. Komentar dari para netizen tentang kejanggalan kedua konten video tersebut bermunculan dan menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda.

Dibalik benar tidaknya kehebohan ini, masalah poligami masih menjadi pro dan kontra baik di Indonesia maupun di dunia.

Positifnya, pada video pertama mengingatkan kembali akan sebagian kecil dari dampak berpoligami. Sedangkan pada video yang kedua, mengingatkan tentang bentuk kepatuhan istri terhadap suami sesuai dengan kepercayaan yang diyakini.

Walaupun akhirnya, cara penyampaian pesan melalui kedua konten video tersebut akhirnya menimbulkan berbagai penafsiran yang berbeda-beda.

Namun terlepas dari semua hal itu, Kang Mas Radit coba mengingatkan, bahwa kedua konten tersebut menjadi materi yang sangat "bagus" untuk dijadikan konten viral.

Mengingat, kecenderungan masyarakat kita sangat sensitif terhadap hal-hal yang masih berbau pro dan kontra.

Sedangkan, “pro & kontra” adalah salah satu kondisi yang sangat dibutuhkan guna membuat konten viral, dimana mampu mempengaruhi emosi pembaca.

Di sisi lain, ada pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja memanfaatkan konten semacam itu untuk digunakan sebagai materi empuk yang dapat menyebar dengan cepat dan meluas.

Kemudian ditambah dengan sedikit bumbu teori rumus Algoritma Edgerank, konten tersebut dapat menjadi hal yang mudah sekali untuk menjadi konten yang menyebar luas.

Hingga akhirnya dijadikan cara untuk memperluas jangkauan promosi oleh pihak tertentu dalam menjual produknya di media sosial. Strategi ini biasa digunakan dalam dunia digital marketing. Memanfaatkan dan atau membuat konten yang viral.

Oleh sebab itu, Kang Mas Radit mengingatkan, untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan jempol "LIKE" (suka) dan "SHARE" (membagikan) konten tertentu.

Hal ini tentunya agar kita terhindar dari kondisi dimanfaatkan oleh pihak lain, yang secara tidak langsung melakukan pembodohan terhadap kita.

Perhatikan sumber penguploadnya, jangan-jangan dia adalah sebuah fanpage atau website yang sedang bertujuan untuk berpromosi.

Hati-hati “LIKE” dan “SHARE” mu, kuatkan literasi mu!

Tetap hindari memposting dan membagikan konten negatif di media sosial.

Salam Konten POSITIF!

 

Kang Mas Radit

 

Kejanggalan Video Ana Abdul Hamid :

http://mediasosialpositif.blogspot.co.id/2015/10/beberapa-kejanggalan-tentang-video-anti.html

Definisi Algoritma Edgerank :

http://radityariefananda.wix.com/penulisbebas#!Definisi-Singkat-Edgerank/cour/55ae19980cf25b8bf7ee6cbd

Definisi Konten Viral :
http://radityariefananda.wix.com/penulisbebas#!Definisi-Konten-Viral-dan-Memanfaatkan-Emosi-Pembaca-Untuk-Menciptakan-Viral/cour/55aea8420cf22effe2e23279

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun