[caption caption="Konten Viral"][/caption]
Beberapa waktu lalu, netizen sempat dihebohkan oleh video yang diupload oleh Ana Abdul Hamid melalui media youtube yang kemudian tersebar melalui media sosial seperti facebook dan twitter.
Dalam video itu, Ana mencoba menyampaikan ketidaksiapannya dalam menjalankan praktek poligami.
Setelah kemunculan video tersebut, kemudian beredar konten video yang serupa, namun menceritakan tentang sikap yang pro terhadap praktek poligami. Video tersebut di upload oleh Siti Ulwiyah.
Timbul berbagai spekulasi negatif. Komentar dari para netizen tentang kejanggalan kedua konten video tersebut bermunculan dan menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda.
Dibalik benar tidaknya kehebohan ini, masalah poligami masih menjadi pro dan kontra baik di Indonesia maupun di dunia.
Positifnya, pada video pertama mengingatkan kembali akan sebagian kecil dari dampak berpoligami. Sedangkan pada video yang kedua, mengingatkan tentang bentuk kepatuhan istri terhadap suami sesuai dengan kepercayaan yang diyakini.
Walaupun akhirnya, cara penyampaian pesan melalui kedua konten video tersebut akhirnya menimbulkan berbagai penafsiran yang berbeda-beda.
Namun terlepas dari semua hal itu, Kang Mas Radit coba mengingatkan, bahwa kedua konten tersebut menjadi materi yang sangat "bagus" untuk dijadikan konten viral.
Mengingat, kecenderungan masyarakat kita sangat sensitif terhadap hal-hal yang masih berbau pro dan kontra.
Sedangkan, “pro & kontra” adalah salah satu kondisi yang sangat dibutuhkan guna membuat konten viral, dimana mampu mempengaruhi emosi pembaca.
Di sisi lain, ada pihak-pihak tertentu yang dengan sengaja memanfaatkan konten semacam itu untuk digunakan sebagai materi empuk yang dapat menyebar dengan cepat dan meluas.
Kemudian ditambah dengan sedikit bumbu teori rumus Algoritma Edgerank, konten tersebut dapat menjadi hal yang mudah sekali untuk menjadi konten yang menyebar luas.
Hingga akhirnya dijadikan cara untuk memperluas jangkauan promosi oleh pihak tertentu dalam menjual produknya di media sosial. Strategi ini biasa digunakan dalam dunia digital marketing. Memanfaatkan dan atau membuat konten yang viral.
Oleh sebab itu, Kang Mas Radit mengingatkan, untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan jempol "LIKE" (suka) dan "SHARE" (membagikan) konten tertentu.
Hal ini tentunya agar kita terhindar dari kondisi dimanfaatkan oleh pihak lain, yang secara tidak langsung melakukan pembodohan terhadap kita.
Perhatikan sumber penguploadnya, jangan-jangan dia adalah sebuah fanpage atau website yang sedang bertujuan untuk berpromosi.
Hati-hati “LIKE” dan “SHARE” mu, kuatkan literasi mu!
Tetap hindari memposting dan membagikan konten negatif di media sosial.
Kang Mas Radit
Kejanggalan Video Ana Abdul Hamid :
http://mediasosialpositif.blogspot.co.id/2015/10/beberapa-kejanggalan-tentang-video-anti.html
Definisi Algoritma Edgerank :
Definisi Konten Viral :
http://radityariefananda.wix.com/penulisbebas#!Definisi-Konten-Viral-dan-Memanfaatkan-Emosi-Pembaca-Untuk-Menciptakan-Viral/cour/55aea8420cf22effe2e23279
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H