[caption caption="Goreskan Tulisan Positif"][/caption]
Kita mengetahui bersama, bahwa membaca adalah aktifitas yang dapat menjadi jendela dunia. Setelah dibuka, hamparannya banyak menceritakan tentang positif dan negatifnya hidup.
Bacalah semua tanpa pillih, agar tau artinya kebenaran.
Bacalah semua tanpa mencibir, kita hanya memerlukan kontrol yang mahir.
Guru selalu menyarankan untuk membaca, orang tua selalu mengingatkan belajar melalui membaca, hingga salah satu keyakinan, memerintahkan melalui wahyu pertama-Nya.
"Baca! Bacalah atas nama Tuhan mu yang menciptakan!"
membuat kita makin meyakini bahwa membaca adalah kebutuhan yang mampu menanagkan sisi kehidupan.
Apa yang kita baca? SEMUA!
Semua tentang sisi hitam dan putih cerita semesta kehidupan.
Segala tentang nilai baik dan buruk jiwa-jiwa ciptaan Tuhan, tanpa memilih, tanpa berdalih. Ayat kauniya-Nya, juga Kauliyah-Nya. Hingga akhirnya, kita kita akan benar-benar mengetahui apa arti kebenaran. Apa sesungguhnya arti kebajikan.
Baca semua positif dan negatifnya cerita. Lalu menulislah. Rubah nilai positif itu menjadi lebih positif, rubah nilai negatif itu menjadi positif. Rubahlah melalui tulisan penuh nasehat.
Ya,..kita harus banyak membaca, apapun yang kita baca. Dan sampaikanlah cerita baik dan buruknya, menjadi hal yang baik-baik saja.
Tengoklah bagaimana tangan-tangan pemuka agama menulis sebuah nasihat mulia ceramahnya. Lihatlah guru-guru menulis ilmu demi mencerdaskan jutaan logika mengenali Kemuliaan Tuhan melalui pengetahuan nya. Mereka bercerita, mereka bertutur kata. Mereka menggoreskan pena.
Ya,..membaca adalah perintah. Namun tak akan ada yang dibaca jika tidak ada goresan pena.
Membaca adalah kebajikan untuk melihat dunia, namun menulis adalah aktifitas mulia yang dapat meluruskan segala kekeliruan yang ada di dalamnya.
Membaca adalah kebutuhan jiwa bagi manusia sebagai makhluk sempurna, meski nyatanya pena adalah makhluk pertama ciptaan-Nya.
Bacalah segala hal positif dan negatif, dan tulislah semua menjadi positif.
"Nun! Wal Qolami Wa Maa Yasthuruun"
(Nun! Demi pena dan apa yang dituliskan nya)
Diri ini sungguh memiliki banyak keburukan, namun akan terus berusaha membagikannya menjadi sebuah kebaikan. Melalui sebuah tulisan.
Bacalah, lalu menulislah!
Tetap hindari memposting dan membagikan konten negatif di media sosial.
Salam Konten POSITIF!
Kang Mas Radit
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI