Mohon tunggu...
Tama Yudhistira
Tama Yudhistira Mohon Tunggu... Guru - Guru

Keep smiling and pretend you know what's going on .... Hatake Kakashi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Off Media Sosial, Menyehatkan Mental

15 Januari 2024   14:25 Diperbarui: 15 Januari 2024   14:43 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Ya, off Media sosial membuat fokus lebih baik lagi. Rancangan yang sudah dibuat, direvisi dan dikejar kembali agar cepat terealisasi. Itu harapannya tentu tidak mudah prosesnya.

Langkah Menarik diri Media Sosial
Tak mudah melepaskannya, jujur itu. Dalam jangka waktu 1 x 24 jam itu sangat menganggu konsen saya. Karena belum terbiasa. Tapi setelahnya menjadi lebih mudah.

Lalu apa yang harus dilakukan supaya lebih nyaman off dari media sosial?
1. Menetapkan jadwal pemakaian gadget
Sederhana. Kami menetapkan setelah jam 19.00 sudah tidak boleh menggunakan gadget. Awalnya berat namun karena terbiasa semua menjadi lebih nyaman.

Selebihnya kami membolehkan diri kami maupun anak menggunakan gadget itu pun kalau sempat. Karena jam-jam selain itu merupakan jam sibuk kerja maupun sekolah. Kalau sore jadwal bermain dengan kawan-kawannya di kompleks, sedangkan kami sibuk beberes rumah atau kegiatan di luar rumah.

2. Menetapkan durasi penggunaan gadget
Kami bersepakat bahwa ketika di rumah maksimum penggunaan gadget adalah 3 jam. Itu pun dibagi-bagi tidak langsung 3 jam menggunakan gadget sekali pegang.

3. Mematikan notifikasi
Selama di rumah, kami mematikan notifikasi dan berupaya tidak langsung merespon notifikasi yang muncul di media sosial. Walaupun itu masalah pekerjaan kantor sekalipun. Kecuali momen -momen tertentu yang harus mengangkat telepon karena urusan mendesak.

4. Menyibukkan dengan Aktivitas Luar
Saya lebih sering berolahraga, baik secara mandiri di rumah maupun main futsal atau badminton dengan kawan.

Ketika tidak ada jadwal member futsal atau badminton, saya lebih sering melakukan olahraga ringan di rumah. Kadang kala mengajak anak-anak berjalan ke sawah untuk melihat pemandangan. Alhamdulillah nya, anak-anak selalu semangat tidak pernah bosan diajak ke sawah.

Pada akhirnya semua terasa menyenangkan. Tingkat ketergantungan semakin berkurang. Sehingga lebih segar dalam menghadapi hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun