Mohon tunggu...
Tama Yudhistira
Tama Yudhistira Mohon Tunggu... Guru - Guru

Keep smiling and pretend you know what's going on .... Hatake Kakashi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Filosofi Ruang Kelas

7 Januari 2024   08:11 Diperbarui: 7 Januari 2024   08:39 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, tentu saja tidak bisa kita pungkiri sebab lain terkait gaya guru mengajar, maupun media belajar yang menarik juga pasti akan mempengaruhi ketertarikan murid terhadap guru maupun materi ajar yang disampaikan.

Penempatan Siswa di Dalam Ruang Kelas


Ada ketika kita mengajar, anak-anak pada sudut pandang tertentu tidak bisa melihat dengan jelas tulisan maupun layar proyektor kita. Entah karena efek jauh, mata minus atau karena pencahayaan yang tidak baik masuk ke ruang kelas tersebut, semacam silau matahari ataupun gelap.

Ada pula yang tinggi badan menjulang memilih berada pada barisan depan, tentu ini menyulitkan yang duduk di belakang. Ada juga yang memilih tempat duduk karena teman sebangku, atau dekat bangkunya lebih mudah diajak bergurau saat proses belajar terjadi.

Beberapa hal tersebut apabila tidak dikondisikan tentu akan mengakibatkan efek tak baik pula. Baik dari kesehatan maupun kondusifitas dalam proses belajar mengajar. Sehingga guru harus mengelola penataan tempat duduk lebih bijak dengan mencoba beberapa variasi. Hal ini memudahkan dan memberikan kenyamanan pada anak didik dalam belajar.

Sebuah studi di Belanda (Gremmen, van den Berg, Segers, & Cillessen, 2016) mengemukakan beberapa variasi penempatan tempat duduk dan alasan yang menyertai penempatan siswa pada kursi dan meja tertentu.

Alasan yang dikemukakan sebanyak 31 berkaitan dengan akademis, 17 persen berkaitan dengan manajemen kelas sisanya dengan alasan lain.

Dari 50 guru yang terlibat, 48 persen menyukai pembagian kelompok kecil, 40 persen mendudukan dalam barisan (tradisional) dan 12 persen melakukan penataan ruangan dengan cara yang lain.

Pada akhirnya, apa yang dikatakan Sommer penataan ruang kelas Anda akan menyiratkan filosofi cara belajar dan mendidik Anda. Anda tidak bisa terpaku pada satu konsep, karena tidak ada penataan ruang kelas yang ideal untuk satu kegiatan. Semua bisa dirubah menyesuaikan kebutuhan dan ketepatan guru memilih model dan metode pengajaran.

Pertanyaannya,  Apakah Anda sudah peka terkait pemahaman Filosofi Ruang Kelas seperti ini?  Apakah siswa bisa mendengar dan melihat dengan baik ketika Anda mengajar? Apakah siswa merasa nyaman dengan kondisi Ruang Kelas?

Apa yang ada di dalam kelas, merupakan bagian-bagian mikro kehidupan yang berbeda-beda. Setiap manusia yang masuk di dalam lingkungan kelas mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Untuk itulah diperlukan dinamisasi kondisi Ruang Kelas dan segala atribusi yang ada di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun