Mohon tunggu...
Kang Kusti
Kang Kusti Mohon Tunggu... -

Senang dengan dunia Internet Marketing dan Bisnis Online. Mencari cara untuk terus bermanfaat dalam kebaikan bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Nyetir Sendiri Biar Banyak Ide

2 Maret 2016   08:21 Diperbarui: 2 Maret 2016   08:44 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hmm...apa hubungannya antara "Nyetir" dengan "ide"? Nanti akan kita lihat kaitannya yah.

Sebelum membahas itu, saya ingin jelaskan dulu awal mula muncul ide menulis mengenai topik ini.

Jadi, hari Selasa, 1 Maret 2016, saya sedang membaca sebuah artikel yang menarik perhatian saya.

Artikel itu berjudul "Menulis Tanpa Mikir", yang ada di blog nulisbuku.com

Lihat judulnya aja udah menarik banget, dalam pikiran saya, gimana caranya kok bisa menulis tanpa mikir?

Bukannya sebuah tulisan itu adalah buah dari pikiran yang dituangkan dalam kata-kata tersurat? Itu artinya kan tetap perlu pikiran biar bisa jadi tulisan.

Pas saya baca, oh ternyata yang dimaksud "Menulis Tanpa Mikir" adalah menulis secara spontan apa yang ada disekitar kita.  Paling tidak itu tafsir saya.

Apa yang kita rasakan, lihat, dengar, raba, dan kita cium saat itu, langsung aja tuangkan dalam bentuk tulisan.

Nah secara sederhana itulah yang dimaksud dengan MENULIS TANPA MIKIR. Saya pikir, keren juga nih tulisan sampai muncul kalimat itu. Barokallah deh buat yang punya ide.

[caption caption="sumber foto : e-selections.net"][/caption]

Terus, apa hubungannya artikel itu dengan judul tulisan saya ini atau dengan topik yang sedang saya bagikan kepada anda saat ini?

Tentu saja ada hubungannya, karena saya langsung mencoba untuk praktekan proses "Menulis tanpa mikir" dengan membuat tulisan ini.

Jadi, saat saya baca trik pertama dalam uraian artikel itu, disampaikan bahwa saat kita sedang naik mobil, usahakan jangan nyetir sendiri.

Dengan kita tidak menyetir, maka akan memicu banyak ide.

Caranya bagaimana? Anda langsung tulis apa yang pertama dilihat. yang kedua dilihat, langsung tulis juga. Begitu seterusnya.

Bayangkan, tentu akan berbeda ketika anda menyetir, maka konsentrasi anda hanya akan fokus pada jalan didepan dan spion pendamping anda.

Sehingga, kemungkinan muncul banyak ide dalam kondisi seperti itu minim sekali.

Kalaupun anda dapat ide, bisa jadi kemudian hari akan lupa lagi atau hilang tuh ide, karena anda tidak menuliskannya.

Jadi inget apa yang dikatakan Sahabat Nabi Muhammad SAW, ikatlah ilmu supaya tidak lari, kira-kira itulah ungkapannya.

Saya juga kemudian jadi mikir, beruntunglah anda yang gak bisa atau belum bisa nyetir ketika hendak bepergian naik mobil, karena anda berpeluang memiliki banyak ide.

Syaratnya, anda harus bawa catatan kecil atau langsung mencatat ide yang didapat dalam gadget yang anda miliki.

Syarat keduanya, anda harus belajar lebih peka terhadap lingkungan sekitar, kecuali anda benar-benar sudah ngantuk sekali dimobil, sah saja untuk tidur.

Secara sederhana bila dikaitkan dengan artikel "menulis tanpa mikir", maka anda dapat melakukan hal-hal berikut ini :

1. Tuliskan apa yang dilihat
2. Tuliskan apa yang didengar
3. Tuliskan apa yang dirasa
4. Tuliskan apa yang kita sentuh
5. Tuliskan apa yang kita cium

Lalu, setelah itu semua dituliskan, apa yang harus dilakukan?

Yah terserah anda, mau dikembangkan itu tulisan atau ide yang muncul atau didiamkan dulu.

Pecayalah, suatu saat anda akan kaget, bisa jadi muncul banyak ide yang bermanfaat dan menjadi solusi buat diri anda atau banyak orang.

Bahkan, bisa jadi muncul ide yang bisa mendatangkan income yang mengalir deras seperti air yang menggenang pemukiman di Jati Gede Sumedang Jawa Barat.

Bagaimana? Mudah kan?

Sulit?
Yah kalau anda berpikiran sulit, maka itu yang akan anda dapatkan, saya tidak ikut bertangung jawab nantinya.

Yang jelas, kemudahan muncul ketika kita langsung mencobanya.

Mau kita buktikan?

Mari kita buktikan bahwa ide menulis misalnya, itu sebenarnya gampang.

Syaratnya langsung praketekan yah.

Siap?

Coba sekarang, tuliskan apa tanggapan anda terhadap artikel yang barusan anda baca hingga kalimat terakhir ini?

Ayo langsung tuliskan sekarang juga?

Mudah kan?

Kesulitan muncul karena anda menunda-nunda dan menuruti alasan yang anda dengar atau anda "lihat" dalam pikiran anda sendiri.

Atau mungkin saat ini beranggapan sulit karena anda sedang menyetir?

Nah kok bisa yah anda sedang menyetir membaca artikel saya ini?

Widih ngeriii juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun