kesehatan tubuh.
Kementrian pertanian, dalam hal ini Badan Litbang Pertanian terus berupaya untuk menanggulangi Stunting, upaya memenuhi kebutuhan gizi dilakukan melalui perakitan varietas padi. Pada tahun 2019 dilepas varietas padi Inpari IR Nutri Zinc melalui SK Menteri Pertanian 168/HK.540/C/01/2019. Potensi kandungan Zn pada varietas ini dapat mencapai 34,51 ppm. Fungsi Zinc terbilang sangat vitalbagi kelangsungan hidup sel - sel tubuh manusia. Zinc atau Zn merupakan komponen pembentuk lebih dari 300 enzim yang berfungsi antara lain untuk penyembuhan luka,menjaga kesuburan,sintesa protein, meningkatkan daya tahan tubuh dan fungsi lainnya terkaitSalah satu efek negatif kekurangan Zinc adalah dapat menyebabkan stunting, yaitu suatu kondisi gangguan pertumbuhan pada anak sehinggamemiliki pertumbuhan tinggi badan yang lebih rendah dari standart usianya. Hal ini disebabkan pada kondisi kekurangan gizi yang kronis terutama pa masa pertumbuhan 1000 hari pertama hingga usia batita.Â
Badan kesehatan dunia (WHO) mencatatkan bahwa Indonesia diurutan Kelima jumlah anak dalam kondisi Stunting didunia. Stunting merupakan salah satu ancaman terhadap kualitas manusia Indonesia, serta merupakan ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Stunting selain mengganggu pertumbuhan fisik anak - anak juga mengganggu perkembangan otaknya.
Tahun 2020 adalah awal budidaya padi kaya gizi (Biofortifikasi) yang di canangkan kementerian pertanian seluas 10.000 ha, yang tersebar di 9 provinsi yaitu Provinsi: Â Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa tengah, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Gorontalo, Maluku dan Papua. Pada tahun 2021 dikembangkan lagi seluas 46.000 ha yang akan digunakan diwilayah Indonesia Timur. Potensi hasil cukup tinggi sekitar 94,0 kw/ha GKP (gabah kering panen).Â
Di Yogyakarta berhasil dikembangkan di wilayah kelompok tani Ngudi Mulyo dusun Mrunggi Kalurahan Sendangsari Pengasih Kulon Progo. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo menyatakan bahwa ini sebuah prestasi yang luar biasa karena pencapaian 8,8 ton per ha GKG setelah dikonversi. Ini melebihi rata - rata kabupaten Kulon Progo yang 6,5 ton per ha GKG jelas Aris Nugroho Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, (15/3/2021). Selain dikonsumsi sendiri, hasil panen juga bisa di jual ke Gabungan Kelompok taniyang akan di gunakan sebagai bantuan sosial melalui e-warung.
Sebagai informasi, sesuai diskripsi varietas padi Nutri Zinc ini memiliki kadar amilosa 16,6 % dan potensi kandungan Zn 34,51 ppm ( 8 % lebih tinggi dari pada varietas yang umum dibudidayakan. selain itu varietas ini mempunyai provitas tinggi, tahan WBC, tahan Blas dan Tungro serta rasa nasi yang enak dan pulen.
Kementan berharap  Inpari Nutri Zinc dapat berperan mengatasi kekurangan gizi Znyang banyak terjadi di Indonesia, Kementan membutuhkan kerjasamasemua pihak termasuk produsen beni, perguruan tinggi dan penggilingan padi dan instansi pemerintah baik pusat maupun daerah untuk dapat menyebar luaskan serta memanfaatkan varietas ini untuk mengatasi stunting.
Program lain dari kementrian Pertanian adalah KRPL (kawasan rumah pangan lestari), program ini merupakan upaya untuk meningkatkan ketersediaan, aksesbilitas dan pangan rumah tangga sesuai dengan kebutuhan pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) yang berorientasi meningkatkan pendapatan rumah tangga. Kegiatan KRPL merupakan upaya intensifikasi pemanfaatan pekaranganyang ramah lingkungan dan dirancang untuk ketahanan dan kemandirian pangan, diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, konservasi sumberdaya genetik (tanaman, Ternak, Ikan) dan menjaga kelestariannya melalui kebun bibit desa menuju peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.Â
Kerangka Pikir KRPL
1. Pola konsumsi belum beragam
2. Survey Status Gizi Balita tahun 2019 Stunting di Indonesia adalah 27,67%Â
   target penurunan tahun 2021 adalah 21,1 %
                             2022 diangka 18,4%
                              2023 diangka 16 %
                              2024 diangka 14 %
3. Konsep pada tahun 2021 berubah menjadi Pekarangan Pangan Lestari yang didalamnya ada 4 kegiatan yaitu : i. Kebun Bibit seluas     20 m2 berfungsi menyediakan bibit secara mandiri, ii. Kebun Demplot sebagai sarana belajar masyarakat dalam pengelolaan         pertanaman seluas 100-500 m2. iii. Pertanaman Anggota, disini anggota selain mengelola kebun bibit dan demplot juga menanam   berbagai macam sayuran, ternak, ikan di pekarangan sendiri sendiri. sebagai penyedia ketahanan pangan, pelengkap gizi serta  peningkatan pendapatan. iv. Penanganan panen dan pasca panen, disini berperan sebagai unit pengelolaan serta pendistribusian  berbagai hasil panen, setelah kebutuhan anggota terpenuhi jika ada sisa akan dijual ke masyarakat umum.
Dua kegiatan diatsa tentunya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan untuk kesehatan terutama pada masa kritis 1000 hari pertama. Mari gelorakan  optimalisasi pemanfaatan pekarangan agar stunting Indonesia semakin mengecil angkanya sehingga terjaga kualitas sumberdaya manusia Indonesia. Â
Pustaka: BB Padi 2019, Swadaya online, Badan Litbang Pertanian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H