Mohon tunggu...
nurul hamdani
nurul hamdani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mang jumro tea

Kuliah Dan Lulus Di UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG Jurusan Sastra Sunda

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kelahiran Tokoh Semar

27 September 2017   12:47 Diperbarui: 27 September 2017   12:51 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tersebutlah jaman dahulu kala.  Ketika dunia masih panas belum ada kehidupan manusia.  

Adalah satu nama sanghiyang tunggal.  Merupakan makhluk alloh yang suci dan bersih.  

Dalam perjalannya dia ingin memiliki generasi.  Maka dia bersemedi/bertapa di sebuah gunung wayang.  Konon sampai seribu tahun bahkan sepuluh ribu tahun.  

Hingga akhirnya dia di anugrahkan sebutir telur emas.  

Sanghiyang tunggal merasa bingung.  Ingin keturunan malah dianugrahi telor emas.  

Kemudian dia memutuskan untuk bertapa lagi.  Hingga seribu tahun.  

Hingga akhirnya telur itu pecar.  Menjadi empat bagian.  Cangkang,  lamad,  putih telur dan kuning telur.  

Ke empat bagian itu menjadi 4 sosok anak kembar yang ganteng nan menawan.  

Dan diberi nama

1. Rancasan

2. Ismaya

3. Manik maya

4. Otipati jagat

Setelah usia mereka beranjak dewasa.  Tiba saatnya sanghiyang tunggal untuk kembali ke Alloh.  Maka terjadilah pelimpahan kekuasaan. 

Sayangnya pelimpahan itu malah jadi pertengkaran. 

Rancasan di bunuh oleh ismaya dan manik maya. 

Ismaya kalah tarung oleh manik maya.  

Ismaya memakan gunung candradimuka.  

Hingga badannya buncit dan wajahnya berwana putih.  Yang kemudian kita kenal dengan nama Semar.  

Manik maya kemudian nantinya kita kenal togog bajomantri

Sedangkan otipati jagatnata akhirnya menyandang gelar raja diraja. Tiga alam

Kurang lebih begitulah asal muasal aemar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun