Mohon tunggu...
Achmad Marzoeki
Achmad Marzoeki Mohon Tunggu... -

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perempuan Pengarsip (Bagian I)

2 Februari 2019   10:00 Diperbarui: 4 Februari 2019   15:01 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ya mulai ngomong saja. Kalau diam terus bagaimana bisa menyampaikan?" Fitri mencoba bergurau, tapi rasanya hambar. Membuat suasana semakin kaku. Hening lagi.

"Aku... Aku disuruh pulang oleh kedua orang tuaku." Meski sedikit terbata-bata, akhirnya keluar juga kata-kata dari mulut Riyan.

"Apa masalahnya? Selama ini kamu juga sebulan sekali pulang. Lagi pula Kebumen-Solo juga bukan jarak yang jauh," Fitri menanggapi dengan dingin.

"Aku ... disuruh pulang, karena ... mau dinikahkan sama orang tuaku ..." 

Riyan mengira apa yang diucapkannya akan mengejutkan Fitri. Ternyata dugaannya tidak tepat benar.

"Dinikahkan orang tua? Di mana-mana yang namanya dinikahkan orang tua ya perempuan, Mas. Bukan laki-laki."

Tanggapan Fitri malah kesannya meledek.

"Ya ... intinya aku disuruh menikah dengan pilihan orang tuaku." Riyan menunduk, tapi Fitri responnya tetap biasa saja, datar.

"Jadi, tadi sore minta ketemu cuma mau ngomong itu?"

"Kok cuma sih, Fit?"

"Owh, masih ada lagi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun