Mohon tunggu...
Iwan Hermawan
Iwan Hermawan Mohon Tunggu... -

Gak pernah makan sekolahan tinggi jadinye suka banyak tanya karena bego dan suka ngomong seadenye karena bodo. Ane juga bukan Penulis kalo mo disebut penCurhat boleh aje, jadi mohon dimaaf kalo "tulisan"nye kaye orang ngobrol di warung kopi, so maklumin aje ye yang jelas ane Humoris dan doyan banget dengerin musik, itu aje deh ... !

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tantangan Kampanye Antikorupsi

24 April 2014   14:52 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:16 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terus terang saja dengan tanpa mengurangi respek terhadap moda transportasi becak dan para pengemudinya, serta kepada mereka [Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pusat Pimpinan Muhamadiyah dan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK)] yang telah meluncurkan 30 unit becak bertuliskan pesan moral anti korupsi di Yogyakarta sebagaimana yang dilansir oleh Voice Of Amerka (VOA) beritanya disini. Saya katakan SALAH SASARAN DAN TIDAK EFEKTIF !

Benar bahwa kampanye anti korupsi menjadi bagian dari tanggung jawab seluruh rakyat, tetapi kenapa mereka (para pengemudi becak serta simbok bakul) yang menjadi target pelaksanaannya, apalagi dengan diiming-imingi akan didirikan koperasi yang sangat mungkin akan menimbulkan prasangka kelak ............. !?

Padahal kita tahu bahwa pelaku korupsi kebanyakan adalah para Penyelenggara Negara (Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif). Kenapa tidak mereka saja yang mustinya berperan maksimal untuk mengingatkan dirrinya agari tidak korupsi !

Saya meng-apresiasi positif terhadap apa yang telah dilakukan di Yogyakarta bahkan hal tersebut telah meng-inspirasi saya untuk membuat tantangan kepada Komite Pemberantasan Korupsi (KPK) serta Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi untuk (lagi) melakukan gerakan kampanye anti korupsi secara langsung kepada/oleh para penyelenggara negara yang telah disebutkan tadi

Caranya ........?

Buat peraturan yang mewajibakan setiap penyelenggara negara di hari tertentu memakai Seragam, Pin/Logo dari masing-masing instansi yang ditambah pesan moral bertuliskan "SEBAGAI ABDI NEGARA SAYA MALU DAN TIDAK AKAN MELAKUKAN KORUPSI"

Misalnya;

Bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah memiliki Seragam Korpri dibuatkan lagi Seragam dengan Logo seperti ini


Bagi para Penyelenggara Negara lainnya (termasuk para pejabatnya) memakai Pin/Logo yang telah ditambahi pesan moral yang sama seperti ini

1398299490179144193
1398299490179144193
13982995511714097712
13982995511714097712
1398299606129531928
1398299606129531928

Pasti akan sangat berbeda kesan atau efek moralnya bila suatu ketika kita bertemu Pengemudi Becak atau Simbok yang dibakulnya tertera pesan moral ajakan anti korupsi kalau dibandingkan dengan bila kita bertemu (untuk mengurus keperluan tertentu) para Penyelenggara Negara yang memakai Seragam/Pin yang tertera pesan moral ajakan anti korupsi !

Memang ide ini tampaknya sangat naif dan sepele namun bila dilaksanakan secara serentak, masal dan berkesinambungan, Insya Allah rasanya bisa jadi pengingat bagi kita semua untuk setidaknya mikir dulu sebelum melakukan atau bertransaksi korupsi dan sejenisnya yang merugikan keuangan negara

Bagaimana Yang Mulia Ketua KPK dan Yang Mulia Bapak Menteri ........ berani ng’gak menerima tantangan ini ...... ?

Kalau kira-kira terlalu ribet karena harus sidang dulu dlsb, tantangan ini saya tawarkan juga kepada Yang Terhormat Gubernur DKI Jakarta yang konon katanya gak terlalu ribet dalam urusan birokrasi.

Bagaimana Pak Gubernur, Kayenye boleh juge tuh ninggalin “warisan” nyang mungkin ade gunenye buat semuenye sebelon pamitan tuk menerima amanah nyang lebih berat lagi ............  !?

Udahan dulu ah dan mohon dimaaf bila ade sale-sale kate !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun