Menyoal fenomena wisata overland tour  yang semakin populer, terdapat perdebatan tentang sejauh mana kegiatan ini memperhatikan dan menghormati keseimbangan ekosistem. Sementara banyak masyarakat menilai bahwa aktivitas ini lebih menekankan kebahagiaan pribadi daripada kepedulian terhadap lingkungan, sebagian berpendapat bahwa para operator memiliki tanggung jawab moral untuk memperlihatkan kepedulian mereka melalui program CSR bagi lingkungan sekitar.
Dalam era digital dan hiruk pikuk perkotaan, banyak orang merindukan petualangan di alam liar dengan sensasi petualangan yang tak terlupakan. Wisata overland tour dengan kendaraan telah menjadi pilihan favorit bagi para pecinta alam yang haus akan petualangan. Namun, di balik kegembiraan dan keseruan petualangan tersebut, terdapat pertanyaan yang muncul tentang sejauh mana kegiatan ini memperhatikan keseimbangan ekosistem.
Wisata overland tour merupakan jenis wisata petualangan yang dilakukan dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil jip, truk, atau kendaraan off-road lainnya untuk menjelajahi destinasi wisata yang tidak terjangkau oleh kendaraan biasa.Â
Aktivitas wisata ini biasanya melibatkan perjalanan melintasi jalur-jalur off-road atau jalan setapak yang menantang, melewati berbagai medan seperti gunung, hutan, dan gurun.
Akan tetapi ,tidak hanya kendaraan roda empat seperti jip atau kendaraan offroad, wisata overland dengan menggunakan motor seperti trail, termasuk di dalam definisi ini.Bahkan kini fenomena komunitas trail semakin banyak dan menjamur di berbagai daerh. Dari komunitas kecil  berbasis hobi menjelajah alam,berkembangan menjadi komunitas berbasis sport event.
Masih ingat kejadian rusaknya hamparan edelwis rawa di Ranca Upas,Ciwidey pada pertengahan Maret 2023 lalu? Di sinyalir kasus ini melibatkan ratusan pecinta motor trail yang mengikuti sebuah event yang diselenggarakan oleh  EO yang tidak memahami prinsip dasar wisata dan keseimbangan lingkungan.Â
Disisi lain,para peserta trail minim pengetahuan dankesadaran tentang pentingnya menjaga ekosistem. Mereka hanya peduli dengan kesenangan individu dan kelompok dan hasilnya sangat fatal. Ratusan flora langka edelweis rawa (Syngonanthus flavidulus )rusak digilas roda-roda kesenangan hawa nafsu.
Fenomena aktivitas tersebut semakin menimbulkan polemik di masyarakat. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa kegiatan overland drive seringkali hanya fokus pada kepuasan dan kesenangan pribadi tanpa memperhitungkan dampak negatif terhadap lingkungan. Jalur-jalur yang dilalui jip dan trail dapat merusak ekosistem alami, menimbulkan erosi, mengganggu habitat satwa liar, dan mempercepat proses degradasi lingkungan.
Dalam hal ini, para operator wisata overland drive memiliki tanggung jawab moral untuk tidak hanya memikirkan keuntungan finansial semata, tetapi juga untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitar. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkesinambungan dan berkelanjutan, para operator dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam yang mereka jelajahi.
Memahami Konsep Pariwisata Berkelanjutan
Kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dalam setiap kegiatan wisata, termasuk overland tour, sangatlah penting. Para pelaku wisata overland dan operator harus memahami konsep wisata berkelanjutan dan menjadikannya sebagai panduan dalam setiap langkah perjalanan mereka
Menurut United Nation World Tourism Organization (UNWTO), pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) Â merupakan konsep pariwisata yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan sosial, ekonomi, dan lingkungan di destinasi wisata dengan meminimalkan dampak negatifnya.
Pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan didefinisikan sebagai pertumbuhan yang memperhitungkan keberlanjutan jangka panjang, menghormati budaya lokal, memperhitungkan kepentingan masyarakat setempat, serta menjaga keberagaman ekosistem alam.
Beberapa aspek dan ruang lingkup pariwisata berkelanjutan yang disorot oleh UNWTO antara lain:
- Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
 Pariwisata berkelanjutan harus berkontribusi secara positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, menyediakan lapangan kerja yang adil, memberdayakan komunitas lokal, dan menghasilkan pendapatan yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Â
- Pengelolaan Lingkungan yang Bertanggung Jawab
 Pariwisata berkelanjutan harus menghormati dan menjaga kelestarian lingkungan alam di destinasi wisata, termasuk keanekaragaman hayati, ekosistem, udara bersih, dan air bersih. Hal ini melibatkan praktik-praktik ramah lingkungan, penggunaan sumber daya yang efisien, dan perlindungan terhadap lingkungan dari dampak negatif pariwisata.
Â
- Pemeliharaan Budaya dan Warisan
Pariwisata berkelanjutan harus menghormati nilai-nilai budaya lokal, tradisi, dan warisan budaya, serta mempromosikan keberagaman budaya sebagai bagian dari pengalaman wisata. Hal ini melibatkan partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan, pendidikan dan pelestarian warisan budaya, serta mendorong dialog antara pengunjung dan komunitas setempat.
Â
- Partisipasi dan Manfaat bagi Masyarakat Lokal
 Pariwisata berkelanjutan harus memberikan manfaat yang adil dan merata bagi masyarakat lokal, meningkatkan kualitas hidup mereka, mendukung pengembangan ekonomi lokal, dan memperkuat hubungan antara industri pariwisata, pemerintah, dan masyarakat setempat.
Merujuk kepada definisi pariwisata berkelanjutan tersebut, maka penting bagi operator untuk memperhatikan aspek-aspek tersebut berkenaan dengan isu keseimbangan ekosistem dalam melakukan aktiftas overland tour.
Para operator wisata overland tour memiliki peran penting dalam memastikan bahwa kegiatan wisata yang mereka tawarkan tidak hanya memberikan pengalaman petualangan yang mengesankan, tetapi juga menjaga keberlanjutan lingkungan sekitar. Beberapa langkah yang harus diambil oleh operator tersebut meliputi:
- Penentuan Rute yang Ramah Lingkungan:Â Operator harus secara teliti menentukan rute petualangan yang minim mengganggu ekosistem alam. Ini dapat dilakukan dengan melakukan studi dampak lingkungan sebelumnya dan memilih rute yang minim menimbulkan kerusakan terhadap habitat alami.
- Perilaku Bertanggung Jawab:Â Para operator harus memberikan edukasi kepada para peserta wisata overland tentang pentingnya perilaku bertanggung jawab di alam terbuka. Hal ini termasuk larangan membuang sampah sembarangan, merusak tumbuhan dan habitat, serta menghormati flora dan fauna yang ada di sekitar jalur (track) yang dilalui.
- Program Pemulihan Lingkungan: Selain menjaga lingkungan agar tidak terlalu terganggu, operator juga dapat memfasilitasi program pemulihan lingkungan setelah kegiatan wisata selesai. Misalnya, melibatkan peserta dalam kegiatan reboisasi atau membersihkan sampah di area yang mereka lewati dan kegiatan CSR lainnya sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap lingkungan .
Melalui langkah-langkah seperti penentuan rute yang ramah lingkungan, perilaku bertanggung jawab, dan program pemulihan lingkungan, para operator dapat memastikan bahwa kegiatan wisata overland drive tidak hanya memberikan kebahagiaan pribadi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi alam yang mereka jelajahi.
Kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dalam setiap kegiatan wisata, termasuk overland tour sangatlah penting.
Para pelaku wisata overland dan operator harus memahami konsep wisata berkelanjutan dan menjadikannya sebagai panduan dalam setiap langkah perjalanan mereka. Hanya dengan bertindak secara bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan sekitar, kita dapat memastikan bahwa keindahan alam yang kita nikmati hari ini dapat dinikmati oleh generasi mendatang(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H