Mohon tunggu...
D.Ivi
D.Ivi Mohon Tunggu... Konsultan - Mengurai Wacana Lewat Tulisan

Jangan Biarkan Pikiranmu Liar,Ikatlah Dia dengan Tulisan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menguak Realitas Wisata Overland Tour: Mengabdi Kepada Alam atau Hanya Kepada Kebahagiaan Pribadi

23 Juni 2024   09:42 Diperbarui: 23 Juni 2024   09:47 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyoal fenomena wisata overland tour  yang semakin populer, terdapat perdebatan tentang sejauh mana kegiatan ini memperhatikan dan menghormati keseimbangan ekosistem. Sementara banyak masyarakat menilai bahwa aktivitas ini lebih menekankan kebahagiaan pribadi daripada kepedulian terhadap lingkungan, sebagian berpendapat bahwa para operator memiliki tanggung jawab moral untuk memperlihatkan kepedulian mereka melalui program CSR bagi lingkungan sekitar.

Dalam era digital dan hiruk pikuk perkotaan, banyak orang merindukan petualangan di alam liar dengan sensasi petualangan yang tak terlupakan. Wisata overland tour dengan kendaraan telah menjadi pilihan favorit bagi para pecinta alam yang haus akan petualangan. Namun, di balik kegembiraan dan keseruan petualangan tersebut, terdapat pertanyaan yang muncul tentang sejauh mana kegiatan ini memperhatikan keseimbangan ekosistem.

Wisata overland tour merupakan jenis wisata petualangan yang dilakukan dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil jip, truk, atau kendaraan off-road lainnya untuk menjelajahi destinasi wisata yang tidak terjangkau oleh kendaraan biasa. 

Aktivitas wisata ini biasanya melibatkan perjalanan melintasi jalur-jalur off-road atau jalan setapak yang menantang, melewati berbagai medan seperti gunung, hutan, dan gurun.

Akan tetapi ,tidak hanya kendaraan roda empat seperti jip atau kendaraan offroad, wisata overland dengan menggunakan motor seperti trail, termasuk di dalam definisi ini.Bahkan kini fenomena komunitas trail semakin banyak dan menjamur di berbagai daerh. Dari komunitas kecil  berbasis hobi menjelajah alam,berkembangan menjadi komunitas berbasis sport event.

Masih ingat kejadian rusaknya hamparan edelwis rawa di Ranca Upas,Ciwidey pada pertengahan Maret 2023 lalu? Di sinyalir kasus ini melibatkan ratusan pecinta motor trail yang mengikuti sebuah event yang diselenggarakan oleh  EO yang tidak memahami prinsip dasar wisata dan keseimbangan lingkungan. 

Disisi lain,para peserta trail minim pengetahuan dankesadaran tentang pentingnya menjaga ekosistem. Mereka hanya peduli dengan kesenangan individu dan kelompok dan hasilnya sangat fatal. Ratusan flora langka edelweis rawa (Syngonanthus flavidulus )rusak digilas roda-roda kesenangan hawa nafsu.

Fenomena aktivitas tersebut semakin menimbulkan polemik di masyarakat. Sebagian masyarakat berpendapat bahwa kegiatan overland drive seringkali hanya fokus pada kepuasan dan kesenangan pribadi tanpa memperhitungkan dampak negatif terhadap lingkungan. Jalur-jalur yang dilalui jip dan trail dapat merusak ekosistem alami, menimbulkan erosi, mengganggu habitat satwa liar, dan mempercepat proses degradasi lingkungan.

Dalam hal ini, para operator wisata overland drive memiliki tanggung jawab moral untuk tidak hanya memikirkan keuntungan finansial semata, tetapi juga untuk menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitar. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkesinambungan dan berkelanjutan, para operator dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian alam yang mereka jelajahi.

Memahami Konsep Pariwisata Berkelanjutan

Kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem dalam setiap kegiatan wisata, termasuk overland tour, sangatlah penting. Para pelaku wisata overland dan operator harus memahami konsep wisata berkelanjutan dan menjadikannya sebagai panduan dalam setiap langkah perjalanan mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun