Faktor-faktor tertentu yang harus diingat ketika memilih untuk budidaya Jamur Tiram:
*Jarak ke pasar
* Ketersediaan bahan baglog/media tanam berkualitas baik
* Transportasi yang mudah baik untuk material produk dan baglog
* Ketersediaan air bersih secara terus menerus/kontinyu
Sebelum kita dapat memulai untuk merencanakan tata letak, proses yang akan dilakukan pada pertanian jamur harus terdaftar. Sebagai contoh, apakah ruang inokulasi diperlukan? Tergantung pada apakah dalam budidaya nantinya mempersiapkan baglog mereka sendiri atau membeli baglog yang sudah siap tanam.
Tata letak budidaya juga harus mencakup:
* Aliran yang efisien bahan baglog, mulai dari penyimpanan serbuk gergaji, tempat pengadukan media, tempat produksi baglog, lokasi pengukusan, ruang pembibitan sampai ke ruang inokulasi harus diperhatikan tata letaknya sehingga memudahkan dan efisien dalam proses produksi nantinya.
* Langkah-langkah untuk mencegah terjadinya kontaminasi di lokasi budidaya. Misalnya dengan menjaga kebersihan sekitar lokasi budidaya.
* Efisiensi penggunaan ruang. Buatlah ruang yang sesuai dengan kebutuhannya, jangan terlalu berlebihan dalam penggunaan ruang.
Budidaya Jamur harus bisa menjaga kondisi iklim yang sesuai baik untuk inokulasi maupun untuk produksi jamurnya. Hal ini mungkin bisa dilakukan dengan mengadaptasi bentuk yang sudah ada sebelumnya seperti kandang bekas ayam, bangunan pabrik yang sudah tidak terpakai, bekas rumah pemotongan hewan, dll. Kalaupun belum ada dan harus membuat sendiri bisa digunakan bamboo sebagai bahan dasarnya dengan meniru bentuk-bentuk yang sudah ada atau dibuat yang lebih baik lagi.
Lantai
Pada tingkat investasi yang rendah atau skala rumah tangga, rumah jamur (kumbung) bisa dibangun diatas tanah langsung. Pada tingkat investasi yang lebih tinggi, lantai bisa disemen sehingga memudahkan dalam pembersihannya.. Dengan disemennya lantai, cenderung memberikan permukaan yang halus dan dapat dengan mudah dibersihkan serta memungkinkan untuk mengalirkan kelebihan air dalam kumbung. Sistem drainase dari ruangan kumbung yang berbeda sebaiknya tidak dihubungkan. Hal ini untuk mencegah penyebaran penyakit yang mungkin berkembang dalam satu kumbung tidak mudah menyebar ke kumbung yang lain. Lantai juga sebisa mungkin dibuat yang halus untuk memudahkan penanganan dan pengangkutan bahan.
Pintu, jendela dan bukaan lainnya
Pintu dan dinding harus menutup dengan benar untuk mencegah serangga masuk dan tumbuh dalam kumbung. Bisa dibuat pintu ganda, dengan lubang jaring yang halus dipintu masuk, dapat membantu untuk menjaga serangga tidak masuk kedalam kumbung. Aturan yang sama berlaku untuk jendela. Jendela berguna sebagai alat sirkulasi udara sehingga kondisi kumbung selalu terdapat udara yang baik setidaknya mempunyai kain penyaring atau jaring sederhana sebagai penghalang.
Perlu diingat: Bau miselium jamur ini sangat menarik bagi lalat jamur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H