Mohon tunggu...
Kang Helmy
Kang Helmy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writers, Trainers and CEO PPA Institute

Kang Helmy adalah praktisi Socio Spiritual Preneur yang sedang memegang banyak project sosial dengan mengoptimalkan project komersil sebagai supportnya. Lulusan Teknik Industri - Jurusan Teknik Informatika ini juga diamanahi sebagai CEO di Perusahaan Training berbasis Tauhid bernama PT. Panca Pola Anugerah, Komisaris dan pembina di beberapa perusahaan dan yayasan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Manut Aturan", Solusi bagi yang Sedang Hancur Hatinya

27 Juli 2023   07:30 Diperbarui: 27 Juli 2023   15:11 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Kasus yang baru ini merebak mengenai ibu yang membunuh anaknya, ayah yang memperkosa anak perempuannya sampai hamil di banyumas-Jawa tengah, istri yang membunuh suaminya karena ketahuan sedang selingkuh di papua barat, menjadi sorotan serius di indonesia akan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan, batasan dan etika dalam hubungan sesama manusia. 

Bukan hanya itu, kasus pelanggaran-pelanggaran sosial yang mengakibatkan kerusakan diri dan orang lain, seperti pelanggaran marka jalan dan lalu lintas lintasan kereta api yang mengakibatkan tabrakan kereta dan kendaraan juga sedang viral dan banyak di perbincangkan mengenai fenomena apa yang sedang terjadi.

Apapun kabarnya, siapapun yang terlibat, baik korban maupun pelaku - dipastikan sedang "hancur hatinya", karena kehilangan kemampuan pertimbangan akan kepatuhan nilai sosial, entah karena masalah hidup yang sedang di alami, atau karena hal lainnya.

Seringkali Batasan, aturan dan nilai-nilai yang selama ini digunakan oleh manusia, terabaikan bahkan tidak sempat diketahui- apalagi digunakan. 

Aturan- aturan tersebut, diantaranya adalah aturan agama dan juga aturan dunia- melalui aturan pemerintah dan undang-undang. Aturan-aturan inilah yang diharapkan menjadi penyadar bahwa manusia bisa hidup dalam damai dan Bahagia hanya dalam keter-aturan.

Namun sering kali kesadaran aturan ini tidak di jalani atau bahkan tidak diyakini sebagai sesuatu yang bisa membuatnya dirinya Bahagia, bahkan sering kali, atas dasar motivasi "kepingin lebih baik dari yang lain, kepingin lebih cepat, lebih hebat, atau bahkan beberapa tidak kepingin apa-apa alias putus asa, dengan dasar yang keliru, sehingga membuat banyak orang melanggar aturan dan norma.

Sebuah aturan, semakin detail semakin menunjukkan bahwa ada sebuah masa dimana manusia pernah melanggar norma aturan baik tertulis atau disepakati secara umum, yang mendatangkan keburukan bagi diri dan orang lain. 

Sehingga berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan lah aturan yang harus disadari secara penuh, dan diyakini oleh individu sehingga bisa ditaati dan dijalani dengan baik.

Aturan yang paling tua, banyak di jalani oleh manusia secara mendasar, dan disadari secara penuh, adalah aturan agama. Aturan paling awal yang di turunkan oleh Allah SWT, dalam ajaran Islam adalah aturan yang turun kepada Nabi Adam, supaya tidak memakan buah khuldi, saat Adam di Surga. 

Namun ketidak mampuan Nabi Adam dalam mentaati aturan- membuat terusirnya Adam dan Hawa ke bumi. Ini adalah sebuah kisah, bahwa manusia memiliki kecenderungan melanggar aturan, utamanya karena nafsu dan godaan ingin lebih baik - karena terkena hasutan syaithan.

Dan agama yang mengatur secara detail, bagaimana hubungan antar manusia itu diatur adalah islam, sebagai sebuah agama yang rahmatan lil alamin. 

Agama Islam mengatur berbagai hal, salah satunya hubungan antar manusia, bagaimana menjaga garis keturunan, berhubungan dengan tetangga, aturan mengenai harta waris, bisnis, sampai urusan ke toilet sekalipun.  Aturan ini sering disebut syariat.

Saking intensnya agama islam mengatur, sehingga banyak aturan di rasakan memberatkan ummatnya, bagi yang belum meyakini, atau bahkan mengalami keburukan akibat meninggalkan. 

Namun, ketika terbukti, ternyata keburukan dan ketidakteraturan akhirnya muncul menghancurkan, karena mengabaikan aturan, maka keburukan diawal bahasan menjadi hal yang niscaya saat aturan diabaikan.

Mungkin saatnya penyadaran akan mentaati aturan butuh di kampanyekan. PPA Institute-sebuah lembaga training berbasis Spiritual Tauhid Islami aplikatif, mengambil ranah ini dalam penyadaran akan mentaati aturan. 

"Kalau aturan lalu lintas, membuat pengendara dan pengguna jalan selamat dijalan, maka aturan sang pencipta, akan membuat manusia selamat dunia dan akhirat"- papar salah satu trainer PPA mengungkap rahasia hati yang damai.

Kondisi anti sosial yang merebak dewasa ini adalah bukti dari krisis moral yang dialami oleh banyak anak bangsa saat ini, dan Manut aturan Agama- bisa menjadi satu-satunya pilihan menyadarkan diri dari tindakan yang tidak terpuji, karena sadar akan aturan sang pencipta, dan sadar pula, akan akibatnya saat tidak patuh pada aturan. padahal dengan mengikuti aturan, semua solusi akan datang sesuai janji Allah SWT  dalam Al Quran Surat At Thalaq ayat 2 : 

"...Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya".  

Kesadaran akan beragama sebenarnya adalah solusi terbaik, bagi mereka yang hancur hatinya. Jika aturan dunia, ada penegak hukum yang mengingatkan, namun aturan agama - Membutuhkan kesadaran penuh pribadi akan pentingnya "Manut Aturan" - karena penegak hukumnya adalah dunia itu sendiri.

Bahkan sampai akhirat, akan ada perhitungannya. Tentunya dengan bimbingan guru yang tepat, akan sangat mudah dilakukan untuk mendapatkan keteraturan dan kedamaian. Karena Islam adalah agama kedamaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun