6. Memperhatikan kondisi orang yang didakwahi
7. Memilih waktu dan kondisi yang tepat untuk berdakwah
8. Meletakkan skala prioritas yang tepat
9. Menghindari melontarkan komentar-komentar yang provokatif
10. Segera melakukan klarifikasi apabila muncul kesalahpahaman masyarakat.
Sebelum saya akhiri tulisan ini, saya sampaikan bahwa Nabi pernah mencium tangan tukang belah batu seraya berkata : “Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neraka selamanya.”
Beliau juga pernah berdoa, “Ya Allah hidupkan aku sebagai orang miskin, matikan aku sebagai orang miskin, dan kumpulkan aku di hari kiamat bersama orang-orang miskin.”
Kita bisa berpanjang kalam soal maksud dan pemaknaan hadis di atas. Tapi, mengina dan menggoblokan orang miskin berarti menghina dan menggoblokan Sang Nabi Pembela kaum mustadh’afin.
Sekian
Penulis : MIHDAR ketua Poktan BUTA (Bumi Tani Anugerah), Owner Rumah Makan BEBEK HAJI MIHDAR
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H